Selasa, 23 Maret 2010

THE COLLECTOR : Terkurung Jebakan Maut Seantero Rumah

Tagline:
He always takes one

Storyline:
Ketika keluarga Chase pindah ke rumah terpencil di tengah-tengah Detroit, Arkin disewa untuk memperbaiki jendela dan pintu seisi rumah. Belakangan Arkin yang juga seorang mantan napi harus menghadapi hutang-hutang yang ditanggung istrinya terhadap rentenir berbahaya. Hilang akal sehat, Arkin berencana menyandera kepala keluarga Chase, Michael untuk mendapatkan sejumlah uang yang sangat diperlukannya. Arkin tidak mengetahui malam itu ia keduluan sesosok asing bertopeng yang sudah mempersiapkan jebakan maut di seantero rumah. Berhasilkah Arkin bertahan hidup dan menyelamatkan yang tersisa?

Nice-to-know:
Disebut-sebut merupakan versi prekuel tidak resmi dari SAW.

Cast:
Sebelum ini sempat mendapat peran kecil dalam The Curious Case of Benjamin Button (2008), Josh Stewart bermain sebagai Arkin, mantan napi yang menghadapi kesulitan finansial hingga harus berhadapan dengan psikopat saat merencanakan pencurian.
Michael Reilly Burke sebagai Michael Chase
Andrea Roth sebagai Victoria Chase
Juan Fernández sebagai The Collector
Karley Scott Collins sebagai Hannah Chase

Director:
Marcus Dunstan memulai debutnya dalam film ini setelah sempat mengerjakan skrip Saw IV sampai VI yang terbaru dalam format 3D.

Comment:
Mendengar film ini sempat digadang-gadang sebagai salah satu episode tak resmi dari film legendaris SAW, saya sangat tertarik. Rasa penasaran saya terjawab sudah dan seperti yang sudah diduga, film ini menampilkan kesadisan yang tidak jauh berbeda, hanya saja terasa lebih natural tanpa efek CGI yang berlebihan. Sutradara Dunstan yang tidak berpengalaman rupanya mengerti betul jalan pikiran terdalam seorang psikopat dan ia menyajikan semua elemen gory dengan cukup gamblang. Sepintas seperti gaya 80-90an yang sederhana dan sedikit gelap.
Tiga karakter yang mewakili film ini adalah anggota rumah dan dua penyusup yang masing-masing bertujuan lain, satu untuk mencuri sedangkan satu lagi untuk memasang jebakan maut di seantero sudut rumah. Jika anda pikir, anggota rumah yang menjadi sentral utama cerita, salah besar! Tokoh protagonisnya justru si pencuri, Arkin yang harus berhadapan dengan si pemasang jebakan, The Collector.
Karakter Arkin sendiri tidak sepenuhnya hitam karena ia melakukannya dengan alasan tersendiri dan kepribadiannya jauh lebih mulia dari perbuatannya. Acungan jempol bagi Stewart yang relatif belum dikenal tetapi bermain lumayan cemerlang disini, tak heran jika penonton akan bersimpati padanya. Sedangkan karakter The Collector tidak dijelaskan motif dan identitasnya sama sekali. Sedemikian misteriuskah? Mudah-mudahan terjawab di sekuelnya kelak.
Keterbatasan informasi mengenai The Collector sedikit mengganggu kualitas film secara keseluruhan seperti menikmati masakan yang enak tanpa kita tahu bahan-bahannya samasekali. Itulah yang menjadikan The Collector cukup menyenangkan untuk ditonton terutama bagi pecinta film genre ini karena jebakan-jebakan itu sendiri merupakan jualan utamanya. Namun dari segi pengembangan cerita dan penokohan masih terasa kosong melompong. Bersiaplah untuk merasa ngilu dan nyeri saat menonton film ini dan berani bertaruh, endingnya pasti sudah bisa anda tebak!

Durasi:
90 menit

U.S. Box Office:
$7,706,394 till end of Sep 2009

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar:

Posting Komentar