Hidup pas-pasan sebagai supir taksi tidak membuat Ones bermalas-malasan. Ia tetap bekerja keras terutama untuk membahagiakan engkongnya yang sudah sangat lanjut usia hingga meminjam uang 5 juta rupiah demi membeli kursi pijat modern! Kalut didera hutang, pada suatu hari Ones bertemu Ningsih, TKW yang baru pulang dari Arab Saudi dan berniat pulang kampung ke Indramayu. Diiming-imingi 5 juta rupiah, Ones tergiur mengantar Ningsih. Komunikasi pun mulai terjalin diantara keduanya. Berjam-jam perjalanan ditempuh tidak membuat masalah Ones selesai begitu saja, Ningsih memohon agar Ones berpura-pura menjadi calon suaminya di hadapan kedua orangtuanya yang sebetulnya sudah memiliki calon lain yaitu Cecep, pemuda setempat yang kaya raya. Cecep pun menantang Ones untuk menjalani fit and proper test demi menentukan siapa yang terbaik diantara mereka. Berhasilkah Ones menjawab tantangan tersebut sekaligus melunasi hutangnya pada bos Rambo?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh MD Pictures.
Cast:
Kembali dengan peran lucu setelah terakhir dalam Bukan Malin Kundang, Ringgo Agus Rahman kali ini berperan sebagai supir taksi bernama Ones yang bernasib kurang baik karena dikejar hutang.
Film keenamnya bagi Wiwied Gunawan terlepas dari kesuksesan dwilogi Kawin Kontrak. Disini ia bermain sebagai TKW bernama Ningsih yang dituntut kawin oleh kedua orangtuanya.
Lagi-lagi kebagian karakter menyebalkan, Vincent Rompies sebagai Cecep, perjaka desa kaya raya yang penuh tipu muslihat.
Jangan lupakan kehadiran aktor-aktris senior macam Kadir, Ira Wibowo, Doyok, Harry de Fretes, Hengky Soelaiman sampai Boneng.
Director:
Pernah sukses dengan duet Luna Maya dan Tora Sudiro dalam Cinlok (2008), Guntur Soeharjanto kembali dengan film beraroma komedi romantis.
Comment:
Dari ide cerita tidak ada yang baru karena sudah berkali-kali diketengahkan oleh film2 Hollywood ataupun Korea. Hanya saja penggarapan yang dilakukan Guntur terbilang menyegarkan apalagi dengan tone warna hijau yang dominan sepanjang film mulai dari warna taksi, seragam Ones hingga suasana pedesaan yang kental kealamiannya. Pemasangan Ringgo dan Wiwied bisa disebut fresh karena belum pernah terpikirkan sebelumnya. Walaupun chemistry diantara keduanya tidak terlalu pas tapi mereka berhasil menguasai scene-scene bersama dengan gaya humornya masing-masing. Vincent lagi-lagi terjebak dengan peran stereotype pemuda terpandang yang menyebalkan dengan improvisasi yang itu-itu saja. Dikhawatirkan lama kelamaan penonton akan bosan padanya. Terima kasih pada segerombolan bintang lawas yang turut memberikan andil positif bagi jajaran cast yang ada. Sulit memberi rating film ini karena berada di antara 6.5 dan 7. Pada akhirnya Ngebut Kawin bisa dikategorikan komedi menghibur dengan unsur-unsur pembentuk yang setidaknya dijelaskan ini itunya walaupun ada kesan agak dipaksakan.
Durasi:
90 menit
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
hahaha, film ngebut kawin, lucu dan inspiratif juga. trims gan telah berbagi.
BalasHapus