Rabu, 27 Januari 2010

SEAMSTRESS : Teror Arwah Penasaran dan Pembunuh Misterius

Tagline:
A million ways to die......this is the worst.

Storyline:
Allie bersama kelima temannya, Jason, Albert, Dina, Lizzie, Paul berlibur ke sebuah pulau terpencil untuk sekaligus mencari ayahnya yang hilang. Tanpa mereka ketahui, di pulau tersebut pernah terjadi penyiksaan dan pembantaian sekelompok orang di Rumah Sakit terbengkalai oleh beberapa oknum. Sejak awal Allie menyadari mereka tidak sendiri, sang pembunuh masih berkeliaran disertai dengan sesosok arwah perempuan yang pernah meninggal disitu dan menuntut balas. Allie pun harus mencari cara untuk meminimalisir korban berjatuhan selain menghentikan teror tersebut.

Nice-to-know:
Keseluruhan syuting dilakukan di British Columbia, Kanada termasuk Roberts Creek sebagai setting pulau terpencil.

Cast:
Lance Henriksen sebagai Sheriff Virgil Logan
Kailin See sebagai Allie Platt
David Kopp sebagai Jason
James Kirk sebagai Albert
Lara Gilchrist sebagai Dina
Sarah Mutch sebagai Lizzie
Richard Stroh sebagai Paul

Director:
Jesse James Miller sebelumnya menggarap 5 episode 4Real di berbagai negara di tahun 2007.

Comment:
Tidak perlu lagi bersusah payah membahas plot cerita horor thriller dewasa ini. Semuanya satu paket dengan pembunuhan misterius terhadap sekelompok muda-mudi di suatu tempat terpencil. Sedikit perbedaan disini adalah adanya latar belakang penyiksaan yang dilakukan dengan sadis. Prolog film dibuka dengan cukup meyakinkan, sedikit mengingatkan pada Saw yang legendaris itu. Tetapi sayang cuma berhenti sampai disitu. Selebihnya audiens hanya disuguhkan kegelapan dan kesepian yang melanda pulau yang menjadi setting tersebut. Dan mulailah perburuan maut terhadap para protagonisnya. Lupa untuk mengatakan disini ada dua kategori antagonis yaitu satu yang hidup dan satu yang telah mati. Kolaborasi menciptakan teror? Bisa jadi!
Jesse Miller terasa kurang berpengalaman dalam memposisikan dirinya sebagai sutradara film layar lebar. Apalagi proses editing yang dilakukannya membuat film ini terasa tercerai-berai seperti potongan adegan puzzle yang hancur. Proses flashback juga tidak membantu pemahaman cerita aamasekali dan bahkan menimbulkan lebih banyak pertanyaan. Dari jajaran casting sebetulnya tampil cukup natural, di luar faktor Henriksen yang sudah semakin uzur dan tidak diakui lagi eksistensinya di hadapan kamera.
The Seamstress rasanya tidak terlalu pantas disebut film layar lebar, lebih mirip salah satu episode serial televisi Supernatural yang mungkin saja lebih baik dalam bercerita dan menyimpan misteri yang masuk akal.

Durasi:
80 menit

U.S. Box Office:
N/A dengan estimasi bujet $1,500,000.

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar:

Posting Komentar