Selasa, 27 Oktober 2009

THE UNINVITED : Trauma Masa Lalu Berbuntut Halusinasi

Quotes:
Anna-[going through Rachael's stuff] Geez when are they bringing in the stripper pole.
Alex-I know, she's like a crack-whore without the dignity.

Cerita:
Setelah kematian ibunya yang sedang sakit dalam kebakaran, gadis remaja Anna dikirim ke rumah sakit jiwa untuk diterapi Dr. Silberling karena pernah mencoba bunuh diri. 10 bulan kemudian, sekembalinya Anna ke rumah, ia tidak lagi mendapati situasi yang sama karena ayahnya berencana menikah lagi dengan mantan pengasuh ibunya, Rachel Summers. Bekerjasama dengan saudarinya Alex, Anna berusaha menguak misteri pemicu tragedi kematian ibunya yang mungkin saja dilakukan oleh Rachel. Dan lagi Anna terus menerus dihantui ibunya yang seakan masih menyimpan rahasia. Apa yang sesungguhnya terjadi di rumah kapal pada malam itu?

Gambar:
Keseluruhan syuting dilakukan di Kanada. Beberapa scene yang menyeramkan bahkan terasa sangat minim pencahayaannya sehingga menyulitkan penglihatan penonton.

Act:
Aktris muda asal Australia, Emily Browning pernah angkat nama lewat Lemony Snicket's A Series Of Unfortunate Events (2004) disini berperan sebagai Anna, gadis muda yang harus kembali ke rumah tempat traumanya berasal.
Pernah mendukung Eddie Murphy dalam Meet Dave (2008), Elizabeth Banks kali ini bermain sebagai Rachel Summers, pengasuh manula ataupun orang sakit yang sepintas terlihat manis tak berdosa.
Arielle Kebbel sebagai Alex dan David Strathairn sebagai Steven, sang ayah.

Sutradara:
The Guard Brothers yaitu Charles dan Thomas pertama kali bekerja sama dalam Inside Out (1999) dan kali ini meremake film horor Korea, A Tale Of Two Sisters yang cukup mendapat sambutan di kancah perfilman Asia beberapa tahun lalu.

Comment:
Kegagalan beberapa sineas Hollywood untuk mengangkat horor Asia sukses mungkin sedikit berdampak buruk pada film ini yang mengusung A Tale Of Two Sisters dari Korea sehingga hasil box-officenya tidak terlalu memuaskan. Padahal The Uninvited bisa dibilang di atas rata-rata apalagi sukses melakukan transplantasi ke gaya barat, tidak seperti The Grudge yang masih membawa lokasi awal. Penuturan cerita yang runut sehingga penonton digiring untuk bisa mengikuti sekaligus menerka-nerka endingnya yang sungguh tidak terduga. Dari segi cast cukup memukau, Browning bermain paling baik dengan gaya dan penjiwaannya yang alami. Disini unsur suspensi menjadi jualan utamanya di luar horor, berbeda dengan versi originalnya. Bukan hal yang buruk walau mungkin penonton versi original akan kecewa. Film ini harus diakui menjadi salah satu horor remake Asia terbaik yang muncul dalam 5 tahun terakhir. Tanpa bermaksud membandingkan, versi original dan versi remake punya plus dan minus sendiri-sendiri.

Durasi:
85 menit

U.S. Box Office:
$28,573,173 till April 2009

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar