Kamis, 29 Oktober 2009

PUTIH ABU-ABU DAN SEPATU KETS : Gejolak Remaja Hadapi Peliknya Kehidupan

Cerita:
Remaja putri idola sekolah, Dea berpacaran dengan Adit, vokalis sebuah band yang sedang naik daun. Dikarenakan cemburu dengan Michela yang sempat menggoda Adit, Dea nekad berhubungan intim dengan Adit pada suatu kesempatan. Sialnya hal tersebut direkam oleh Adit melalui ponsel yang akhirnya tersebar ke seantero sekolah.. Di lain fokus, tiga sahabat yakni Flory, Kemala dan Icha yang masih duduk di bangku SMU kelas 1 memiliki problemanya masing-masing. Flory yang ibunya seorang lesbian hingga kondisi keluarganya berantakan dan Kemala yang rasa penasarannya terhadap hal-hal dewasa sangat tinggi.. Semuanya berbaur dalam komunitas remaja yang masih perlu belajar dengan hal-hal kedewasaan secara alami.

Gambar:
Sebagai film remaja, film ini menampilkan gambar-gambar yang indah seputar sekolah, rumah tinggal dsb dengan pencahayaan yang temaram.

Act:
Kesemuanya merupakan pendatang baru di layar lebar.
Arumi Bachsin sebagai Dea
Adipati sebagai Adit
Michella Putri sebagai Kemala
Rendy Septino
Rana Audi Marissa sebagai Icha
Filda Effendi sebagai Flory
Steven William

Sutradara:
Nayato Fio Nuala yang pernah beken dengan Ekskul (2005) yang kontroversial sekaligus dipuji itu kini kembali dengan drama remaja yang skenarionya ditulis oleh Viva Westi ini.

Comment:
Film yang konon diangkat dari kisah nyata ini promosinya cukup agresif yang sepintas memang terlihat beda dari film remaja kebanyakan, lihat saja posternya yang terkesan atraktif dengan warna pucat. Premis tersebut tidaklah salah karena secara keseluruhan Putih Abu-Abu dan Sepatu Kets bercerita dengan cukup baik dan lancar apalagi didukung dengan bahasa gambar yang kaya. Akting para pemainnya pun terasa wajar, mungkin karena sebagian besar dari mereka adalah remaja yang sudah biasa dengan problematika sehari-hari. Bagi sang sutradara, ini adalah kemajuan yang signifikan secara berbelas-belas film terakhirnya tidak bisa dibilang bermutu. Namun bukan berarti Putih Abu-Abu tidak memiliki kekurangan. Awal film terasa terlalu bertele-tele, konflik utama baru muncul setelah sejam film diputar dan itupun diakhiri dengan simpel saja. Hasil akhir seharusnya bisa lebih baik tetapi cuma sampai pada tahap lumayan standar.

Durasi:
85 menit

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar