Kamis, 15 Oktober 2009

NAZAR : Sembarangan Ucap Berbuntut Kesialan

Cerita:
Tiga sekawan, Cindy, Rani dan Dhea seringkali melewatkan masa susah-senang bersama termasuk saat menghindari razia sepulangnya mereka dari diskotik. Sampai pada suatu ketika, Cindy yang kerap berkata sembarangan mengucapkan nazar untuk menikahi Jajat, tukang ketoprak keliling jika ia memenangkan hadiah utama dari produk botol minuman yang ia beli. Hal tersebut ternyata menjadi kenyataan ketika Cindy mendapatkan sebuah mobil Honda Jazz merah. Lupa pada perkataannya semula, Cindy justru mulai dihantui mimpi buruk dan nasib sial yang menimpanya sepanjang waktu. Bertekad mengakhiri semuanya, Cindy bersama dua sahabatnya nekad menyambangi kampung Jajat yang sudah akan menikahi Euis, gadis desa di tanah kelahirannya.

Gambar:
Betul-betul standar televisi perihal standar kualitas gambar yang ditampilkan. Seringkali scene cepat terasa dipaksakan bergulir satu persatu.

Act:
Pertama kali tampil memikat dalam Dealova tidak lantas melecutkan Jessica Iskandar. Nazar adalah film pertamanya setelah itu yang memasang namanya sebagai bintang utama yaitu Cindy, gadis muda yang sembrono dan tidak pernah bersungguh-sungguh dengan ucapannya.
Dua sahabat Cindy, Rani dan Dhea diperankan oleh Renata Kusmanto dan Adelia Rasya.
Didukung pula oleh Ben Joshua dan Ytonk Club 80's yang bermain sebagai Jajat, tukang ketoprak culun bertompel di dagu.

Sutradara:
Sofyan D. Souza yang tahun lalu cukup sukses dengan versi layar lebar Suami-Suami Takut Istri kali ini kembali menggarap komedi ringan dengan tujuan bisa kembali dinikmati banyak orang.

Comment:
Nazar terasa sangat kedodoran di berbagai aspek utama yaitu akting yang berlebihan dari para karakter utama terutama suara cempreng Jessica yang terkadang mengganggu. Belum lagi gaya penjabaran komedi yang over the top, jauh di luar lensa yang sudah disediakan. Sang sutradara mungkin lupa bahwa ini bukanlah salah satu episode SSTI walaupun si Tigor sempat muncul sebentar. Plot ceritapun terkesan menggampangkan logika dan dipaksakan bergulir begitu saja. Namun film ini tidaklah seburuk itu karena dari sisi hiburan, masih cukup dapat dipertanggungjawabkan meski mungkin oleh sebagian orang. Masih bermimpi untuk menembus angka 2 juta penonton? Nanti dulu..

Durasi:
85 menit

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar