Kamis, 27 Agustus 2009

POCONG JALAN BLORA : Hantu Baru Format Lama

Cerita:
Empat sekawan Josh, Mei, Joe dan Sandra sepakat menjawab keingintahuan mereka akan penampakan pocong tanpa kepala di jalan Blora. Selepas malam itu, keempatnya diganggu teror supernatural yang sulit dijelaskan yang berujung pada hilangnya Mei secara misterius setelah bertengkar dengan pacarnya Freddy. Sandra berusaha mencari petunjuk dengan mengunjungi apartemen Mei dan menemukan sudah berganti penyewa yaitu Hilda. Beruntung Hilda yang memiliki indera keenam mau membantu memecahkan semua keganjilan tersebut. Kemana sebenarnya Mei? Siapa sesungguhnya identitas pocong tanpa kepala tersebut?

Gambar:
Gambar-gambar retro minimalis yang menjadi ciri khas Nayato kembali muncul disini. Sayangnya "penampakan" tidak cukup konsisten dan tidak terlalu menyeramkan.

Act:
Sebagian muka-muka lama seperti Monique Henry, Abdurahman Arif turut mendampangi muka-muka baru Arumi Bachsin, Garneta Haruni, Fikri Baladraf, Zidni Adam Jawas dan Ridwan Ghany sebagai tokoh-tokoh sentral film ini.

Sutradara:
Terakhir bereksperimen dengan genre drama remaja Virgin 2 : Bukan Film Porno, Ian Jacobs kembali ke habitatnya yaitu horor. Formula sama masih digunakannya disini yakni bintang-bintang baru dengan cerita tambal sulam dari film-film sebelumnya.

Komentar:
Tidak ada hal baru yang ditawarkan teammaker film ini selain hantu urban berwujud pocong tanpa kepala? What? Itulah yang terjadi, dipadukan dengan tempelan "inspirasi dari kejadian nyata" dengan mengusung tagline "The Scariest Horor Movie In Years". Double WHAT? Pengulangan saja dari tema yang diusung terdahulu ditambah plot campur aduk tanpa inovasi kreatif sama sekali! Menghantui lewat mimpi yang kerapkali muncul bukan lagi suatu kejutan apalagi penampakannya tidak cukup mengerikan. Hm, Nayato atau Ian Jacobs atau siapapun namanya, tolong berhentilah membodohi penonton. You have talent, please take it to the next level. Otherwise you will only be a specialist director for trash movies.

Durasi:
75 menit

Overall:
6 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar