Jumat, 22 Mei 2009

TOKYO GORE POLICE : Polisi Wanita Kembalikan Masa Depan Tokyo

Tagline:
Tokyo Is Burning.

Storyline:
Berlatar belakang dunia masa depan di Tokyo dimana polisi telah disingkirkan dan kepahitan kehancuran diri menjadi peristiwa yang biasa. Ini adalah kisah tentang seorang samurai wanita, Ruka dan misinya untuk membalas dendam atas pembunuhan ayahnya di masa silam. Ruka adalah seorang polisi yang bertujuan menghancurkan mutan-mutan manusia yang dikenal sebagai "insinyur" yang memiliki kemampuan untuk mengubah semua bentuk luka menjadi senjata untuk dirinya.

Nice-to-know:
Memenangkan gelar Film Terbaik pada Festival Film Fant-Asia 2008.

Cast:
Mulai dikenal sejak membintangi Audition (1999), Eihi Shiina bermain sebagai Ruka, polwan tangguh pantang menyerah menegakkan keadilan.

Director:
Merupakan film keempat bagi Yoshihiro Nishimura sejauh ini setelah debut awalnya di Anatomia Extinction (1995).

Comment:
Melihat poster dan premisnya, saya cukup antusias dengan film ini. Meskipun melewatkan penayangannya di Blitz Megaplex dan membeli dvd originalnya saat obral, saya tetap menyaksikannya juga. Namun setelah beberapa menit berlalu, rasanya ekspektasi saya sedikit meleset. Dikategorikan sebagai sains fiksi action horor, film ini menawarkan bergalon-galon darah yang memancar dari anggota tubuh yang terpotong ataupun tampilan manusia (lebih tepat disebut makhluk) yang aneh dengan tanduk, tangan bergigi dsb. Semua itu jujur membuat saya off dan bingung dengan suguhan yang menjijikkan tersebut. Plotnya sendiri sebetulnya imajinatif tetapi dideliver dengan cara yang ekstrim. Acungan jempol bagi sutradara Nishimura dengan kreatifitas gilanya. Sebagai aktris utama, Shiina tampil dominan dengan ekspresi dingin dan sabetan samurai nan mumpuni. Saat mengetahui durasi aslinya yang mencapai dua jam, saya sempat tertohok karena apa yang saya saksikan kurang dari satu setengah jam. Mungkin itu menjelaskan beberapa adegan seks vulgar ataupun pembantaian sadis yang hilang dari layar. Anyway, Tokyo Gore Police bukan film yang bagus, tapi tidaklah buruk, terbukti mendapat rating yang cukup bagus di internet dari para reviewernya. Hanya saja ini bukanlah film saya karena semua elemen yang over-the-top itu tidak berkorelasi dengan konstruksi cerita, tidak seperti The Machine Girl yang menurut saya lebih "beradab" dan memuaskan itu.

Durasi:
80 menit

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar:

Posting Komentar