Rabu, 27 Mei 2009

THE MERRY GENTLEMAN : Interaksi Tak Biasa Pembunuh Bayaran dan Saksinya

Quotes:
Frank Logan-I found a girl under a tree.
Kate Frazier-Sorry?
Frank Logan-You find presents under a tree. I found a girl.
Kate Frazier-You must have been a very good boy.

Storyline:
Kate pergi ke Chicago untuk melarikan diri dari suaminya yang suka menyiksa, Michael. Disana ia memulai hidup baru yang tenang dengan bekerja dan berkawan dengan orang-orang di sekitarnya. Pada malam Natal, tanpa sengaja Kate menggagalkan niat Frank Logan, seorang pembunuh bayaran yang kesepian. Kasus Frank tengah diusut oleh Detektif Dave yang juga sering meminta keterangan dari Kate. Kini Kate pun terjalin dalam kehidupan Frank dan Dave yang menaruh hati padanya dengan cara yang berlainan. Disamping itu, suaminya Michael juga menginginkannya kembali. Bagaimana Kate menyikapi semua itu?

Nice-to-know:
Sama halnya dengan Michael Keaton yang merangkap, Tom Bastounes pemeran Detektif Dave juga bertindak sebagai produser dalam film yang menghabiskan waktu syuting 26 hari ini.

Cast:
Absen dua tahun setelah The Last Time (2006), Michael Keaton kembali sebagai sutradara sekaligus aktor Frank Logan, pembunuh bayaran yang kesepian dan bersimpati pada seorang gadis baik hati.
Aktris Inggris ini sebelumnya mendukung No Country For Old Men (2007), Kelly Macdonald disini bermain sebagai Kate Frazier, wanita yang lari dari suaminya dan bertekad menjalani kehidupan baru.
Tom Bastounes sebagai Detektif Dave Murcheson.
Bobby Cannavale sebagai Michael.

Director:
Debut penyutradaraan pertama bagi Michael Keaton yang telah membintangi lebih kurang 50 judul film.

Comment:
Setelah menyaksikan film ini, rasanya hampir semua penonton mau mengakui jika Keaton memiliki bakat dalam menyutradarai. Meskipun ia hanya dalam posisi "pengganti" Ron Lazzaretti yang seharusnya menggarap setelah menulis naskahnya, Keaton mampu menghadirkan sebuah drama pembunuh bayaran dan saksinya dengan gaya yang berbeda. Selain itu ia juga memerankan karakter Frank Logan dengan kunci "lemah" dalam arti yang positif yakni moral yang ia sendiri ragu memilikinya setelah berbagai kejahatan yang ia lakukan. Sedangkan Macdonald juga bersinar sebagai Kate. Aksen Skotlandia nya terdengar menarik disini berbaur pas dengan sisi kewanitaan lembut yang dibawakannya. Bastounes juga cukup baik bermain sebagai Detektif Dave yang memiliki rasa penasaran yang tinggi sekaligus ingin melengkapi apa yang kurang dalam hidupnya. Sayangnya Cannavale yang berbakat tidak memiliki banyak kesempatan tampil sebagai Michael disini.
Jalinan cerita film ini sebetulnya bisa saja diarahkan sebagai aksi seru yang melibatkan banyak darah dan adegan kejar mengejar. Namun yang terjadi adalah sebuah drama yang kalem dalam bertutur sambil mengambil waktu untuk mengungkap kejutan demi kejutan dalam setiap scenenya jadi lupakan sejenak karya-karya Guy Ritchie atau Quentin Tarantino yang keras. Mungkin bagi sebagian besar orang akan menganggapnya membosankan tetapi percayalah pengecualian terkadang bisa jadi alternatif yang menarik.
The Merry Gentleman lebih banyak mengupas sisi hubungan antar manusia. Bagaimana interpersonal seseorang terkadang begitu sulit diterjemahkan dalam sikap dan kata-kata sehingga mendapatkan arti yang benar-benar berbeda. Kate yang dilema untuk mengatasi hubungannya dengan kaum lelaki, Frank yang rapuh dan bimbang dalam mencari arti hidup yang diinginkannya, Dave yang berniat baik tapi salah dalam menyampaikannya. Ketiganya menciptakan chemistry yang menarik mengenai orang-orang yang tertekan dalam hidupnya. Sebuah tontonan yang berbeda dengan kualitas tersendiri!

Durasi:
90 menit

U.S. Box Office:
$74,981 till May 2009 (limited screens).

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar:

Posting Komentar