Sabtu, 04 April 2009

WAKIL RAKYAT : Komedi Romantika Jelang Pemilihan Umum

Cerita:
Karena suatu kejadian yang tidak disengajanya, Bagyo kehilangan pekerjaan sekaligus rencana pernikahan dengan kekasih tercinta Ani terancam batal dikarenakan ayah Ani, Abdul yang tidak menyukainya. Saat tidak terduga, Bagyo berhasil menggagalkan perampokan terhadap artis terkenal, Atika. Sebab itulah, Bagyo masuk televisi dan kemudian ditawari menjadi caleg Partai Perjuangan Tanpa Henti oleh ketua, Wibowo dan asistennya, Dani. Bersama mantan pegawainya Jereng, Bagyo ditugaskan berkampanye di daerah terpencil Wadasrejo yang rakyatnya serba hidup kekurangan. Bagaimana Bagyo bisa mengangkat namanya sesuai prinsip hidup yang dianutnya sekaligus mensukseskan rencana pernikahannya?

Gambar:
Perjalanan Bagyo dari kota besar ke desa terpencil digambarkan dengan cukup menarik. Segala atribut kampanye juga tidak lupa ditampilkan disini.

Act:
Tora Sudiro sebagai Bagyo, pemuda jujur yang menjadi caleg terkenal. Transformasinya cukup menarik walau masih sulit menghilangkan imej asli dirinya.
Revalina S Temat sebagai Ani memang tidak memegang peranan utama. Namun penampilan manis dan penjiwaan yang baik membuatnya tidak bisa diabaikan begitu saja.
Tarzan sebagai Wibowo menampilkan sosok ketua ambisius yang menghalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan.
Dwi Sasono yang biasanya tampil macho urakan kali ini kebagian peran sebagai Dani, asisten kemayu dan memiliki banyak akal.
Vincent Rompies sebagai sidekick Bagyo yang setia walaupun bodoh memperlihatkan penokohan yang bisa dibilang menarik.

Sutradara:
Bisa dibilang karya terbaik Monty Tiwa selama ini, terlebih setelah ketidak konsistenannya dalam Kalau Cinta Jangan Cengeng. Disini Monty bersama saudaranya Eric Tiwa dengan jeli menyusun skenario yang kental dengan nuansa sosial politik. Casting dan penokohan yang dipilihnya juga tepat. Terlepas dari kebiasaannya melakukan editing yang kurang mulus, Wakil Rakyat bolehlah!

Komentar:
Film ini memiliki alur yang sesungguhnya, mulai dari pengenalan tokoh utama yang memiliki konflik sampai berkembang menjadi sesuatu yang bisa dipetik hikmahnya pada akhirnya. Meski awalnya saya menganggap film ini hanya mengekor situasi sosial politik yang tengah terjadi, ternyata saya mendapati film ini menghibur karena tidak hanya sekadar bercerita dan mengolok-olok kenyataan saja. Tema baru wajib tonton sebelum anda menentukan pilihan demi bangsa negara Indonesia!

Durasi:
95 menit

Overall:
7.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar