Jumat, 13 Maret 2009

TEROWONGAN RUMAH SAKIT : Dihantui Ibu Kandung Masa Lalu

Cerita:
Seorang gadis muda, Dinar dikirim kedua orangtuanya ke rumah sakit karena penyakit asma yang memburuk. Rawat inap itu ternyata membawa pengalaman spiritual bagi Dinar karena sejak awal ia kerapkali melihat penampakan wanita menggendong bayi yang berlari-lari di koridor rumah sakit tersebut. Berusaha mengumpulkan fakta dari suster ataupun pengurus rumah sakit, Dinar tidak mendapat keterangan apapun. Ditemani sahabatnya Akila dan kekasihnya Bimo, Dinar berusaha mencari jawaban dari itu semua sebelum orang-orang terdekat yang pernah diimpikannya tewas mengenaskan dengan misterius.

Gambar:
Dominan dengan scene lambat yang sebagian besar bersetting di rumah sakit. Nuansa kosong dan sunyi mampu tertangkap dengan baik.

Act:
Sarah Shafitri sebagai Dinar memperlihatkan emosi yang baik setelah baru saja kita lihat aktingnya sebagai gadis posesif dalam Kambing Jantan.
Rifky Balweel yang sebelumnya bermain dalam The Wall tidak jauh berbeda dengan peran stereotype yaitu pacar yang tidak setia bernama Bimo tapi akhirnya menyadari kekeliruannya untuk kemudian mendampingi kekasihnya melewati semua problema.
Dibantu oleh Ray Sahetapy dan Henidar Amroe sebagai orangtua Dinar.

Sutradara:
Berturut-turut setelah membesut parodi Sumpah "Ini" Pocong, Helfi Ch Kardit yang dikenal luas sejak Hantu Bangku Kosong mencoba kembali genre drama horor. Sayangnya tema yang disampaikan kali ini kurang kuat sehingga sulit dieksplorasi lebih dalam lagi.

Komentar:
Sangat datar! Begitu kesan yang saya tangkap saat menyaksikan film ini. Nyaris tanpa riak dari awal sampai akhir meskipun beberapa penampakan sebetulnya cukup menakutkan. Penonton akan dengan mudah menebak cerita secara keseluruhan mulai beberapa menit pertama film sehingga tidak ada lagi unsur kejutan. Klimaksnya pun tidak membantu. Hm, meski tidak sampai dibilang di bawah standar karena penggarapan yang sebetulnya cukup baik, Terowongan Rumah Sakit tidak akan menjadi karya yang memorable.

Durasi:
85 menit

Overall:
6.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar