Sabtu, 17 Januari 2009

THE SCREEN : Pemutaran Film Pembuka Pintu Kematian

Cerita:
Dr. Yuth terobsesi untuk menemukan kebenaran dari peristiwa penyewaan layar untuk pemutaran film bagi para hantu yang dikenal dengan The Screen At Kamchanod pada tanggal 29 Januari 1989 silam. Bersama dengan pacarnya Orn, remaja Roj yang bertindak sebagai asisten mereka beserta dua jurnalis senior yang ingin memanfaatkan pemberitaan untuk ketenaran mereka, Dr. Yuth mengunjungi Kamchanod dan menemukan sendiri gedung bioskop yang terbengkalai akibat terbakar. Satu kejutan membingungkan mereka dimana poster dan rol "film terkutuk" itu ternyata masih utuh! Kepalang tanggung, mereka berlima memutar film tersebut di bioskop tua tanpa menyadari bahwa mereka tidak menontonnya sendirian. Sepulang dari Kamchanod, ada yang berubah dari kehidupan mereka dimana mereka lebih sering melihat orang mati dibandingkan orang hidup. Benarkah pintu antara dunia nyata dan dunia gaib telah terbuka dan mengancam nyawa mereka satu persatu?

Gambar:
Dengan pencahayaan minim dengan setting yang kelam, The Screen mampu membuat bulu kuduk anda merinding sepanjang film.

Act:
Achita Pramoj Na Ayudhya yang lebih ternama sebagai penyanyi dan model kali ini memulai debutnya sebagai Yuth yang sepintas terlihat sebagai dokter muda yang normal tapi sesungguhnya menyimpan ambisi yang tinggi.
Pakkramai Potranan bermain sebagai Orn, wanita yang cerdas dan tegar walaupun sebenarnya tertekan dengan obsesi kekasihnya itu. Pakkramai mengaku membawa jimat saat syuting film horor pertamanya ini.

Sutradara:
Songsak Mongkothong yang pernah menjadi asisten sutradara untuk The Eye dan Bangkok Haunted kali ini dipercaya 5 Stars Production untuk membesut film yang didasarkan pada kisah nyata ini. Hasilnya memang kental dengan atmosfir horor yang kuat. Namun dari segi cerita sendiri sebetulnya sulit dikembangkan lagi dan pada akhirnya terjadi pelebaran plot dan karakter yang berlebihan.

Komentar:
Salah satu film yang sukses membuat saya merinding berkali-kali (sesuatu yang jarang terjadi pada pencinta horor seperti saya). Hal itu mungkin disebabkan situasi dalam film yang kurang lebih kita alami langsung saat menontonnya. Namun tampaknya itu saja yang menjadi jualan film ini, di luar itu cerita sepertinya dipaksakan menjadi "pintar" dengan twist yang sebetulnya tidak perlu. Kesimpulannya, bolehlah menjadikan tontonan penguji nyali untuk anda terutama di gedung bioskop yang sepi.

Durasi:
95 menit

Overall:
7.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar