Jumat, 21 November 2008

KAWIN KONTRAK LAGI : Lokasi dan Petualangan Baru dengan Penguasa Baru

Cerita:
Setahun setelah meninggalkan Desa Pakelonan, Jody mengalami kesulitan finansial yang membuatnya berpindah-pindah kontrakan. Pertemuannya dengan Kang Sono, memunculkan ide menjadi makelar kawin kontrak. Klien-klien pertamanya adalah Menfo, Hakim dan Fredo. Tiga sekawan pecundang cinta itu dibawa ke Desa Pakelonan yang ternyata sudah mengalami perubahan karena penguasa baru Bos Maung menerapkan sistem militer terhadap anak buahnya, istri-istri kontrakan. Segera saja Menfo, Hakim dan Fredo diajak berkeliling memilih istri kontrakannya masing-masing. Pada saat bersamaan, Teh Euis yang mengaku tengah mengandung anak Jody mencium kebusukan bos Maung yang ternyata suka memeras pelanggannya. Bahu-membahu, mereka berusaha menggagalkan rencana bos Maung. Temukan jawabannya di ending yang cukup mengejutkan.

Gambar:
Setting lanskap kehijauan lengkap dengan sawah, gunung dan perkampungan pedesaan yang rapi menjadi daya jual utama untuk permainan gambar di film ini.

Act:
Ricky Harun meneruskan peran satu dari tiga pemuda polos tanggung di prekuelnya sebagai Jody. Dia berusaha memberikan sedikit kedewasaan dari apa yang dulu pernah ditampilkannya tapi tetap sebagai anak muda yang tidak berpikir panjang.
Lukman Sardi menemukan peran komedi dalam film ini melanjutkan peran Kang Sono yang pintar-pintar bodoh namun bertanggungjawab dengan apa yang telah dimulainya.
Wiwied Gunawan sebagai Teh Euis mendapat porsi lebih di film ini. Boleh dibilang dialah nilai jual utama disini. Peran yang kocak berhasil memikat penonton untuk berempati padanya.

Sutradara:
Oddy C Harahap melanjutkan tugasnya dengan sekuel pertama di film ini. Beberapa adegan masih menjual humor yang berbau seks yang terbukti ampuh memancing tawa. Namun penggarapannya cenderung datar walaupun film dibuka dan ditutup dengan cukup manis dan kreatif.

Komentar:
Walaupun masih cukup menghibur, menurut pandangan saya, film ini tidak semanis dan selugas film pertamanya. Terlihat sekali di pertengahan film seperti kedodoran dan kebingungan menjaga intensitas cerita agar tetap menarik. Bagaimana menurut anda?

Durasi:
100 menit

Overall:
7.5 out of 10

Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar