Rabu, 15 Oktober 2008

DOA YANG MENGANCAM : Perenungan Atau Penertawaan?

Cerita:
Terkisah Madrim, seorang kuli yg merasa hidupnya sangat susah ditambah dgn hutang yg bejibun dan istri yg kabur meninggalkan rumah. Sampai pada suatu ketika, Madrim berdoa mengancam Tuhan, jika dalam 3 hari ia masih sengsara, ia akan berbalik meninggalkan Tuhan. Apa yg terjadi? Seketika petir menyambar Madrim. Setelah bangun dari koma, Madrim memiliki kemampuan baru yaitu menemukan org hilang hanya dgn melihat fotonya saja. Dari sinilah titik hidup Madrim bergulir ke arah yg positif. Namun apakah ia bahagia dgn kemampuan dan kehidupan barunya itu?

Gambar:
Suasana pasar dan kehidupan masyarakat kelas bawah disorot dgn tajam. Namun tetap tidak mengganggu kualitas gambar sepanjang film krn terbantu dgn setting yg baik.

Act:
Aming berusaha keras menunjukan emosi dan kebiasaan hidup seorang kuli yg sengsara sampai menjadi seorang yg dicari dan dihargai krn kemampuannya. Transformasi yg Aming tunjukan cukup berhasil walau harus diakui sulit menghapus imej komedi komikal dari yg biasa diperlihatkannya.

Sutradara:
Sekali lagi Hanung Bramantyo menunjukan kepiawaiannya mengarahkan sebuah film yg baik dan bisa dinikmati dgn mudah.

Komentar:
Cerita yg acapkali kita temui dalam kejadian sehari-hari bahkan mungkin kita pernah alami sendiri pergulatan batin dalam diri kita saat menghadapi tumpukan masalah. Film yg menarik untuk disaksikan walau arahnya menjadi komedi satir. Untuk perenungan atau ditertawakan?

Overall:
7.5 out of 10

Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar