Kamis, 10 Juli 2008

LIAR : Konflik Kakak Beradik dan Balap Jalanan

Cerita:
Kakak beradik Indra dan Bayu memiliki hobi balapan liar. Indra selalu menang setiap bertanding dan dijuluki Raja Jalanan sehingga dibenci Macan, pimpinan genk motor saingannya. Setelah kematian ayahnya, Indra memutuskan meninggalkan dunia balap dan bekerja sebagai pengantar makanan yang membawanya berkenalan dengan Monique. Diam-diam Bayu melanjutkan kiblat kakaknya menjadi pembalap motor yang handal termasuk bertemu montir cantik bernama Pepi. Sempat memancing kemarahan Macan, Bayu tidak menyadari bahaya apa yang dihadapinya selagi kakaknya Indra berjuang melawan kanker yang terus menggerogoti waktu hidupnya.

Gambar:
Adegan balap yang seharusnya menjadi nilai jual film ini tidak terlalu dominan. Alhasil gambar didominasi oleh dramatisasi adegan yang terkadang berlebihan.

Act:
Setelah terakhir terlibat dalam komedi Asoy Geboy, Raffi Ahmad kembali bermain serius sebagai Bayu yang ambisius dan punya caranya sendiri.
Mantan presenter Indonesian Idol, Irgi Ahmad Fahrezi kebagian peran utama pertamanya sebagai Indra yang kalem dan berusaha melindungi keluarganya sepeninggal ayahanda tercinta.
Dua love interest tokoh utama yaitu Pepi dan Monique masing-masing dimainkan oleh model cantik Asmirandah dan Intain Nuraini.

Sutradara:
Rudi Soedjarwo berusaha kembali pada genre drama yang membesarkan namanya. Bertekad mengambil tema balap liar yang belum banyak diangkat di perfilman nasional, Rudy tampaknya masih harus banyak belajar untuk mengeksplorasi dengan lebih tepat.

Komentar:
Menyaksikan Liar memang terkesan serba tanggung. Dunia balap liar yang melatarbelakanginya seakan hanya tempelan belaka karena tidak ada penjelasan yang dalam tentang asal usul Indra-Bayu dan geng motor yang mendukung sekaligus melawannya. Jika saja konflik antar geng tidak sedangkal itu, niscaya film akan lebih menarik lagi. Apakah drama yang ingin diketengahkan? Romantika mungkin? Rasanya tidak karena segala unsur itupun masih terasa mengambang di sana-sini.Hm, di beberapa segi, Rudi tampaknya cukup berhasil "menjual". Namun tidak menolong kualitas film secara keseluruhan yang jatuh menjadi teramat standar dan mungkin tidak cukup menarik bagi penonton umum. Sayang sekali!

Durasi:
95 menit

Overall:
6.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar