XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Sabtu, 28 Februari 2009

MAKE IT HAPPEN : Impian Dunia Tari Gadis Muda Berbakat

Quotes:
Carmen-Maybe he was upset cos you were so bad.
Brooke-Ease off Carmen, she was killing it.

Cerita:
Berambisi masuk Chicago School of Music and Dance yang prestisius, Lauryn pindah dari kampung halamannya di Indiana meninggalkan kakak kandungnya Joel yang mewarisi bengkel mendiang ayahnya. Dengan optimis, ia hanya menerima penolakan pada akhirnya dari tim juri. Kesialan berbuntut panjang saat mobilnya diderek saat menikmati snack di cafe. Beruntung seorang pelayan Dana menawarkannya pekerjaan pembukuan di sebuah klub tari hiburan ternama di kota itu, Ruby's. Mencoba mengubah mimpinya menjadi realistis, Lauryn mencoba peruntungannya menjadi penari di klub tersebut yang membawanya bertemu dengan Russ, seorang komposer cool. Berakhirkah mimpi Lauryn yang telah dibawanya sejak kecil untuk merintis karier menjadi seorang penari yang diakui sekaligus mendapat beasiswa pendidikan sebagai langkah awal?

Gambar:
Koreografi tari yang menarik untuk disaksikan dibumbui potret suasana kehidupan penari penghibur klab malam masa kini.

Act:
Tampil terakhir sebagai putri Bruce Willis dalam Die Hard 4.0, Mary Elizabeth Winstead kebagian peran utama sebagai Lauryn yang mengharuskannya terlihat luwes dan atraktif dalam menari. Tantangan yang saya pikir cukup berhasil dilakoninya.
Didukung pula oleh beberapa pemain yang belum punya nama seperti Tessa Thompson sebagai Dana, Riley Smith sebagai Russ, John Reardon sebagai Joel, Julissa Bermudez sebagai Carmen dan Karen LeBlanc sebagai Brenda.

Sutradara:
Memulai karier sebagai sutradara video klip, citra yang sama masih diperlihatkan Darren Grant dalam Make It Happen. Hanya saja unsur drama sekaligus tari ini bisa dijalaninya dengan seimbang tanpa kehilangan esensi di dalamnya.

Soundtrack:
"Teach Me How To Dance" by Che'Nelle
"Shawty Get Loose" by Lil Mama feat Chris Brown
"Love Ya" by Unkle Jam
"Bottoms Up" by Keke Palmer
"Beware of the Dog" by Jamelia
"Push It" by Salt 'n Pepa
"Just Dance" by Lady GaGa feat Colby O'Donis

Komentar:
Menyaksikan film ini mungkin akan membuat anda teringat pada tema cerita Coyote Ugly (2000). Walau tidak persis sama, Make It Happen terlihat mencoba variasi baru dalam genre dance teen movie. Walau tergolong mudah diterka dari awal sampai akhir, film yang ringan ini tetap menarik untuk disaksikan terutama oleh kaum remaja. Buat anda yang pernah menyukai Save The Last Dance atau Step Up, boleh jadi ini pilihan yang tepat untuk anda mengisi waktu luang apalagi ditambah dengan kecantikan dan keseksian WInstead yang didukung dengan gerak dan harmoni yang enerjik.

Durasi:
80 menit

U.K. Box-Office:
£1,147,470 (UK) till August 2008

Overall:
8 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Jumat, 27 Februari 2009

SUMPAH "INI" POCONG : Pocong Parodi Khas Pedesaan

Cerita:
Kepala desa yang genit, Sugandhi beristrikan Nani yang cantik nan seksi berambisi mempertahankan masa jabatannya. Tuduhan sepihak yang negatif pun dijawabnya dengan melakukan sumpah pocong. Sayangnya asisten merangkap hansip, Tatang malah membawakan kain kafan milik mayat seorang warga sekitar. Kontan saja sejak saat itu kehidupan Sugandhi dan Nani menjadi penuh dengan gangguan pocong dimanapun. Bahkan sampai "mengikuti" Nani di kelas kebugaran tubuh yang dipimpin instruktur Fahmi. Bagaimana semua teror itu berakhir? Kebenaran apa yang sesungguhnya disembunyikan itu semua?

Gambar:
Kental dengan nuansa film-film tahun 80an dimana lingkungan pedesaan menjadi gambaran yang kuat.

Act:
Mengandalkan keseksian tubuhnya, Julia Perez alias Jupe tampil lebay sebagai Nani walau tidak sampai jatuh menjadi norak.
Jarwo Kuat berhasil mengocok perut dengan aksen dan gayanya yang kocak sebagai KaDes Sugandhi yang mata keranjang tapi sesungguhnya baik hati.
Walau cuma kebagian dua-tiga scene, nama Aming sebagai pocong bersarung dipasang sebagai yang utama. Hm, strategi jualkah?
Didukung pula oleh Agung Sudijana sebagai Fahmi, Udji Tongky sebagai Tatang dsb.

Sutradara:
Helfi Ch Kardit yang terakhir gagal dalam adaptasi Final Destination, Miracle kali ini berusaha menertawakan film-film bertemakan pocong yang pernah dibuat. Bekerjasama dengan rumah produksi lawas, Virgo Putra Films, Helfi boleh dibilang cukup berhasil dengan ide segarnya ini di tengah keseragaman tema cerita.

Komentar:
FIlm yang sejak awal dikondisikan sebagai parodi horor. Beruntung penggarapannya sederhana dan terkesan alami dengan setting masyarakat pedesaan yang diyakini bisa diterima penonton dari berbagai kalangan. Close up wajah pocong tergolong berani dan tentunya sudah didukung dengan kostum dan make-up yang baik. Walau "agak" tidak berstandar film layar lebar, Sumpah Pocong bolehlah dijadikan alternatif hiburan ringan pengisi waktu yang tidak perlu membuat kita berpikir banyak. Nikmati dan tertawa saja.

Durasi:
90 menit

Overall:
6.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Kamis, 26 Februari 2009

DEFIANCE : Dilema Konflik Kehidupan Pengungsi Perang

Quotes:
Gramov-How come it's so fucking hard to like Jews?
Tuvia Bielski-Try being one.

Cerita:
Tiga bersaudara Bielski menjalankan misi sulit yaitu melindungi sekaligus menghidupi puluhan orang Yahudi pengungsi dari pengejaran tentara Jerman di hutan belantara yang dingin dan jauh dari mana-mana. Dipimpin oleh si sulung Tuvia, mereka berusaha mencari makanan dan senjata sembari bertahan hidup dari serangan musuh. Konflik pun terjadi di antara kakak beradik, pengungsi sampai partisan Rusia sehingga sulit untuk mengendalikan situasi kacau yang penuh dengan pengorbanan dan pengharapan yang belum jelas arahnya.

Gambar:
Walau dengan setting terbatas, esensi film ini masih bisa didapat dari gambar dan sudut pengambilan yang sempurna.

Act:
Angkat nama lewat dua film terbaru 007, Daniel Craig tidak segan-segan mengambil berbagai peran yang berbeda. Sebagai Tuvia, Craig mampu memperlihatkan emosi dan ketangguhan yang seimbang.
Aktor papan tengah Hollywood, Liev Schreiber kebagian karakter Zus yang tegas sekaligus ambisius.
Jamie Bell yang paling dikenal sebagai balerina boy Billy Elliot kali ini semakin dewasa dan dibuktikannya dengan penokohan si bungsu Azael yang patuh sekaligus pemberani.
Didukung pula oleh bintang muda masa depan, Alexa Davalos sebagai si cantik Lilka juga George MacKay, Allan Corduner, Mark Feuerstein dsb.

Sutradara:
Pertama kali angkat nama sebagai sutradara layar lebar dalam Legends Of The Fall (2004) yang melejitkan nama Brad Pitt, Edward Zwick kembali dalam film action berlatar belakang Perang Dunia II ini. Sentuhan tangan dinginnya masih terasa karena unsur-unsur personal humanis masih dapat dirasakan dalam Defiance.

Komentar:
Diilhami dari kisah nyata sekaligus novel laris karangan Dr. Nechama Tec, Defiance menyoroti hubungan antar personal yang dalam di tengah situasi yang tidak memungkinkan karena perang yang berkecamuk dan konflik SARA yang tidak kunjung habisnya. Menarik menyaksikan Defiance dari awal sampai akhir walaupun versi yang beredar di Indonesia ini ada penyempitan durasi sehingga saya sendiri merasa ada sedikit kekurangan dari beberapa pemotongan yang dilakukan. Secara keseluruhan, film ini menarik dari berbagai segi dan pantas untuk disaksikan.

Durasi:
115 menit

U.S. Box-Office:
$27,176,722 (USA) till February 2009

Overall:
7.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Rabu, 25 Februari 2009

MARLEY & ME : Perjalanan Anjing dan Dinamika Pasangan Grogan

Quotes:
John Grogan-A dog doesn't care if you're rich or poor, educated or illiterate, clever or dull. Give him your heart and he will give you his.

Cerita:
Setelah menikah, pasangan penulis surat kabar John dan Jennifer Grogan pindah ke Florida. Berusaha menyeimbangkan kehidupan mereka, John membelikan Jenny anak anjing labrador yang akhirnya dinamakan Marley. Perlahan tetapi pasti, Marley tumbuh menjadi anjing dewasa berbobot 50 kg dengan kenakalan yang amat sangat tanpa kedisiplinan. Namun bukan tanpa kegunaan, karena dengan kehadiran Marley, John memiliki materi untuk mengisi kolom dalam koran dan menjadi terkenal. Anak-anakpun mengisi rumah Grogan walau keberadaan Marley tetap spesial dalam kehidupan mereka.

Gambar:
Roda waktu terus bergulir mengiringi potret kehidupan keluarga Grogan dari masa ke sama ditambah kehadiran Marley dari anak anjing sampai anjing tua disorot dengan manis dan realistis.

Act:
Berawal dari Bottle Rocket (1994), nama Owen Wilson terus meroket menjadi salah satu aktor komedi papan atas. Kali ini sebagai John Grogan, Owen berhasil tampil wajar dan memberikan sentuhan personalnya.
Salah satu aktris yang berangkat dari sukses serial televisi terutama Friends, Jennifer Aniston disini berperan sebagai Jennifer Grogan yang berusaha mencurahkan waktunya untuk keluarga tetapi sering terbentur emosi pribadinya.
Kebalikan dari Jen, Eric Dane kerapkali membintangi serial televisi walau belum terlalu dikenal namanya. Bermain sebagai Sebastian, sahabat John yang lebih senang hidup melajang dengan berganti-ganti wanita dibandingkan pernikahan.

Sutradara:
Terakhir sukses mengarahkan The Devil Wears Prada (2006), David Frankel percaya diri menggarap film yang diangkat dari kisah nyata kolumnis John Grogan ini.

Komentar:
Sebuah drama keluarga yang lucu sekaligus menghangatkan jiwa. Sentralisasi pada perjalanan hidup seekor anjing labrador bernama Marley dengan latar belakang kehidupan keluarga Grogan. Itulah sebabnya sering terasa kehilangan detail karena waktu yang terus melompat-lompat tetapi tidak mengganggu cerita secara keseluruhan. Sang sutradara melakukan eksplorasi dengan brilian karena mampu menangkap momen-momen nyata sebagai potret riil kehidupan keluarga Amerika yang umumnya memiliki anjing di rumah mereka. Owen serta Jen bermain baik dan berbagi chemistry dengan kuat. Akhir kata, tidak usah heran mendapati diri anda tertawa terhibur di opening dan menangis terharu di ending film karena Marley & Me mungkin saja menginspirasi anda.

Durasi:
115 menit

U.S. Box Office:
$143,153,751 till April 2009

Overall:
7.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Senin, 23 Februari 2009

HANTU BIANG KEROK : Diteror Roh-Roh Terpenjara Rumah Tua

Cerita:
Lima sahabat sejak kecil, Ferry, Rifky, Simon, Aryo dan Steve sudah bersahabat sejak kecil. Mereka berkumpul kembali saat Steve berencana menikah dan diam-diam Simon menyiapkan kejutan penari perut bernama Safira di sebuah rumah tua. Apa mau dikata acara tersebut berantakan saat Safira “tertidur”. Tidak ingin mengecewakan teman-temannya, Simon malah berinisiatif bermain “Jangka Setan” dengan memanggil semua arwah dari segala penjuru. Tidak terjadi apa-apa. Pemilik rumah, Burhan dan dua asisten hansipnya, Japra dan Adung datang membubarkan acara mereka. Tanpa diduga, setelah kejadian itu, mereka berlima diganggu bermacam-macam hantu yang acapkali membuat mereka shock ketakutan. Bagaimana Ferry cs dapat meyelesaikan semua masalah lain dunia tersebut? Apa yang sesungguhnya terjadi di rumah tua itu di masa lampau?

Gambar:
Seringkali bermasalah dengan shot taking yang kurang fokus tapi gambar secara keseluruhan masih bisa dinikmati.

Act:
Fadly Fuad, Erland Joshua, Rizky Mocil, Umar Syarief Altaz, Diego Dimas tampil kompak sebagai lima sahabat dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Didukung pula oleh beberapa bintang senior seperti Nazar Amir, Elvie Sukaesih, Dorce Gamalama, Mpok Nori, Opie Kumis dan Eddie Karsito yang berakting cukup wajar dan sesuai jam terbangnya.

Sutradara:
We We alias Wiendy Widasari sepertinya cukup terinspirasi dari beberapa film yang pernah ditontonnya. Hantu Biang Kerok masih kurang orisinil dari ide cerita secara keseluruhan. Sebagai karya perdana sudah cukup maksimal karena pakem horor-komedi dipertahankan dengan konsisten dari awal sampai akhir.

Komentar:
Awalnya saya menyaksikan film ini tanpa ekspektasi apa-apa. Pada akhir film, saya mendapati film ini cukup sederhana, dalam arti tidak berusaha membuatnya terlalu pintar ataupun kelebihan bumbu seperti film lain buatan sutradara yang lebih ternama. Kelihatannya tim pembuat film ini berusaha menciptakan franchise horor-komedi, terbukti di end credit sudah dicantumkan tagline, Hantu Biang Kerok 2. Sementara itu kita lihat saja sambutan masyarakat terhadap film pertama ini, barulah menaruh harapan pada sekuel mendatangnya.

Durasi:
100 menit

Overall:
6.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Minggu, 22 Februari 2009

UNDERWORLD 3 : Bangkitnya Manusia Serigala Dari Penindasan

Quotes:
Lucian-I've lived by their rules my entire life. I've protected them. envied them. and for what? To be treated like an animal. We are not animals! Is this want you want? We can be slaves, or we can be... LYCANS!
----------
Viktor-I wanted to believe your lies, but I knew it could not be true, not my own daughter. How could you?Sonja-Father... I love him. Viktor-Baa... you have betrayed me! To be with a animal! I loved you more than anything!

Cerita:
Mengambil setting sebelum film pertama, Underworld 3 menjelaskan asal mula pertentangan vampir dan werewolf selama berabad-abad. Di abad gelap, werewolf muda Lucian merasa sudah waktunya kaum werewolf bangkit dari perbudakan dan menentang raja vampir, Viktor yang menguasai mereka selama ini. Dibantu dengan kekasihnya yang seorang vampir dan juga putri kesayangan Viktor yaitu Sonja, Lucian menggerakkan kaumnya menuju kebebasan apapun rintangan yang menghadang mereka.

Gambar:
Dominan dengan nuansa biru kelam dengan kostum yang misterius dan hampir keseluruhan setting di malam hari.

Act:
Mengambil peran sebagai aktris utama wanita di franchise film yang melejitkan nama Kate Beckinsale ini, Rhona Mitra bermain taktis dan dingin sebagai Sonja yang terjepit dilema antara memilih kekasih atau ayahnya dimana apapun pilihan itu bisa mengubah hidupnya.
Aktor kawakan Bill Nighy melanjutkan peran raja vampir dan penguasa werewolf Viktor yang otoriter dan ambisius dengan konsisten dan mampu memberi impersonasi yang baik.
Michael Sheen sebagai Lucian merupakan sosok werewolf tangguh yang berjuang demi keinginan pribadi dan kaumnya walaupun mengorbankan orang yang dicintainya.

Sutradara:
Pria kelahiran Perancis, Patrick Tatopoulus sebelumnya banyak berkontribusi di art dan make up department ini memulai debut besarnya setelah terakhir menyutradarai Bird of Passage di tahun 1990. Underworld 3 sekaligus menjadi taruhannya apakah pengalamannya bisa membantu menjadi sutradara yang baik. Hasilnya saya pikir cukup maksimal dengan segala keterbatasan.

Komentar:
Secara konsisten mendukung dwilogi Underworld sebelumnya karena hampir sebagian besar elemen dipertahankan mulai dari kostum sampai pertarungan satu lawan satu yang memikat. Cerita boleh dikatakan adaptasi bebas dari Romeo dan Juliet dimana kisah cinta terlarang menjadi jualan utama tapi jangan fokuskan pikiran anda pada itu karena film ini masih menawarkan lebih untuk penonton. Satu-satunya yang menjadi perhatian saya adalah durasi yang cukup singkat yang seharusnya bisa dimaksimalkan lagi untuk eksplorasi karakter. Bagi anda penggemar Underworld, jangan lewatkan film ini.

Durasi:
90 menit

U.S. Box-Office:
$45,064,150 till February 2009

Overall:
7.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Sabtu, 21 Februari 2009

GENERASI BIRU : Musikal/Dokumenter Yang Membuka Sisi Lain SLANK

Cerita:
Perjalanan kelompok musik cadas SLANK dengan tokoh-tokoh yang memiliki trauma terhadap kekerasan, politik, drugs dan cinta. Tokoh Bimbim bertemu dengan tokoh anak kecil yang selalu sembunyi di bawah meja karena melihat orang tuanya diculik saat dia bermain di bawah meja. Kaka bertemu dengan Nadine, Ivan dan Ridho bertemu tokoh manusia binatang yang berperilaku seperti binatang karena pernah merasakan dihajar layaknya seekor binatang, sementara Abdi bertemu dengan tokoh ibu yang anak-anaknya diculik di masa reformasi. SLANK berusaha melawan berbagai bentuk kekerasan dan cekal yang menyebabkan trauma-trauma tersebut. Pada akhirnya mereka bisa bersama-sama keluar menuju pulau biru. Pulau tanpa kekerasan dan ancaman, penuh dengan kedamaian.

Gambar:
Sangat abstrak dan penuh bahasa simbol yang dipadukan dengan koreografi unik!

Act:
Lucu menyaksikan polah tingkah para personil SLANK di film ini dimana mereka menyanyi, menari dan berbicara di luar kebiasaan mereka masing-masing.
Didampingi pula oleh si cantik mantan Puteri Indonesia, Nadine Chandrawinata yang menari dengan absurd.

Sutradara:
Film keduanya yang beredar tahun ini setelah Under The Tree, Garin Nugroho mencoba jalur biografi yang dikombinasikan dengan dokumenter dan musikal. Gaya khasnya masih cukup kental dimana filmnya cenderung jatuh menjadi art movie yang tidak bisa dicerna begitu saja. Bekerja sama dengan John De Rantau dan Dosy Omar, mereka mencoba mengetengahkan peringatan 25 tahun SLANK di blantika musik Indonesia dengan berbagai elemen film yang konon diinspirasi dari sebagian besar lirik lagu SLANK yang banyak menyorot kepekaan sekitarnya mulai dari masalah narkoba, korupsi, perdamaian, asmara dll.

Komentar:
Terlalu liar untuk bisa disebut sebagai film musikal dan terlalu rumit untuk ukuran sebuah film dokumenter, belum lagi dikombinasi dengan beberapa scene animasi kreatif. Memang sulit bertahan menyaksikan film jenis baru ini dari awal sampai akhir sehingga sebagian besar penonton (yang mungkin awalnya penggemar SLANK ataupun lagu-lagunya) keluar masuk bioskop ataupun bermain-main dengan hp di kursinya masing-masing. Ah tapi tetaplah seorang Garin harus diapresiasi dengan kreatifitas dan kejeliannya dalam menggarap sebuah film dan kapan lagi kita bisa melihat "sisi lain" dari para personil SLANK itu sendiri?

Durasi:
90 menit

Overall:
6 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Jumat, 20 Februari 2009

KUNTILANAK BERANAK : Melacak Misteri Hilangnya Ronggeng Bersusuk

Cerita:
Bimo terobsesi membuat film teve berbau horor dengan konsep yang sama sekali baru. Topik yang diangkat adalah ronggeng yang hilang secara misterius. Bersama Mia, Aline, Dea dan Bobby, Bimo mengunjungi kampung tempat asal ronggeng tersebut tapi sayangnya sangat sedikit keterangan yang mereka dapatkan dari warga sekitar yang kelihatan takut untuk membuka mulut. Apa yang sesungguhnya terjadi di masa lalu? Bagaimana konsekuensi dari upaya beresiko mereka berlima yang mungkin saja membuka tabik yang tidak seharusnya diketahui?

Gambar:
Setting dan angle pengambilan gambar yang sangat serupa dengan film-film Nayato terdahulu. No comment!

Para pemain tanpa akting yang jelas:
Garneta Harun
Monique Henry
Dion Wiyoko
Vikri Rahmat
Ismi Melinda
Maaf sekali!

Sutradara:
Ian Jacobs a.ka Nayato yang rupanya sudah punya template sendiri untuk membuat film horor sehingga beberapa karya terakhirnya semua terasa sama rasa dan sama rupa. Entah sampai kapan dia akan mengulang formula ini terus menerus. Semua tergantung dari anda para penonton apakah masih bersedia menambah pundi-pundi beliau :p

Komentar:
Sucks! Kuntilanak Beranak yang sebelumnya berjudul Tusuk Ronggeng hanya menjadi eksperimen sang sutradara belaka menelurkan film bergaya semi dokumenter horor seperti .REC atau Quarantine. Itulah sebabnya sebagian shoot handheld camera seakan-akan menjadi alasan bahwa kekurangan film ini seyogyanya bisa dimaklumi. Hanya saja ketidak rapian jalinan cerita dan eksplorasi tema yang memadai tidak bisa dipungkiri.

Durasi:
80 menit

Overall:
6 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Kamis, 19 Februari 2009

JAGAD X CODE : Potret Kesenjangan Teknologi Trio Pemuda Yogyakarta

Cerita:
Tiga sahabat sejak kecil yang berdomisili di kampung Kali Code bernasib sama sebagai pengangguran yaitu Jagad, Bayu dan Gareng. Impian Jagad sederhana yakni membelikan ibunya mesin cuci, Bayu lain lagi ingin memiliki kios buku majalah, sedangkan Gareng bercita-cita membuka salon untuk adiknya yang sama gemuk, Menik. Sukar mencari kesempatan bekerja, suatu hari mereka bertemu Semsar, tokoh preman yang cukup disegani. Semsar memberi ketiga sohib pin-pin-bo itu tugas mencari flashdisk dengan imbalan uang 30 juta. Masalahnya tak seorangpun tahu apa yang sesungguhnya dicari-cari tersebut? Bagaimana akhir dari misi mustahil mereka itu?

Gambar:
Kehidupan masyarakat Kali Code Yogyakarta yang apik tertangkap dengan baik berikut aktivitasnya sehari-hari.

Act:
Ringgo Agus Rahman tampil pas sebagai Jagad yang walau kelihatan tidak bertanggung jawab tapi mampu mengambil keputusan yang tepat.
Mario Irwiensyah sebagai Bayu yang gemar mengorek telinganya dengan kelingking. Debut pertama Mario di layar lebar sebagai sidekick.
Opi Bachtiar bermain kocak dengan polah tingkah dan celetukannya sebagai si gendut Gareng yang baik hati.
Tika Putri sebagai gadis klepto yang bermasalah dengan ayahnya.
Aktor kawakan Tio Pakusadewo sebagai Semsar yang culas.
Didukung pula oleh Ray Sahetapy dan Ully Artha sebagai orang tua dua tokoh utama.

Sutradara:
Herwin Novianto bisa dikatakan berhasil membuat komedi situasi yang sederhana dalam menghibur penonton. Pemilihan cast cenderung mendukung daya tarik film ini ditambah dengan setting salah satu daerah ternama di Pulau Jawa tersebut.

Komentar:
Potret konkrit kesenjangan teknologi dan informasi yang bisa saja terjadi di daerah luar ibukota merupakan ide yang segar. Cerita yang mengalir ringan sebetulnya cukup menarik untuk dinikmati walau agak terasa "bolong-bolong" dalam arti membosankan di beberapa scene. Alur cerita mungkin bisa ditebak penonton dengan mudah tapi secara keseluruhan, elemen-elemen sebuah film drama komedi yang berisi pesan moral dapat disuguhkan secara tepat tanpa perlu bumbu-bumbu yang berlebihan.

Durasi:
95 menit

Overall:
7 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Rabu, 18 Februari 2009

THE PINK PANTHER 2 : Tim Impian Membekuk Sindikat Pencurian Internasional

Quotes:
Insp. Jacques Clouseau-I am now leaving France. This is a bad idea.
[steps over "You are now leaving France" line in airport]
TV Announcer-The legendary Pink Panther diamond has been stolen.
Insp. Jacques Clouseau-What'd I tell you?


Storyline:
Tiga pencuri internasional mengguncang Pemerintah Inggris, Italia dan Jepang hingga berinisiatif membentuk 'tim impian' untuk memecahkan kasus tersebut yang disinyalir dipimpin oleh Tornado. Perancis rupanya tidak mau ketinggalan kehilangan kembali berlian Pink Panther yang ternama itu dan akhirnya menugaskan Inspektur Jacques Clouseau, asistennya Gilbert Ponton dand sekretarisnya Nicole. Tim ini yang juga didukung oleh detektif dari Inggris, Jepang dan Italia serta penulis Spanyol, Sonia Solandres melancong ke Italia tempat Tornado dilaporkan bermukim. Saat inilah, mimpi buruk mereka dimulai sekaligus nama baiknya dipertaruhkan.

Nice-to-know:
Sutradara The Pink Panther, Shawn Levy lebih memilih menjadi produser eksekutif di sekuelnya ini.

Cast:
Melanjutkan perannya dari The Pink Panther (2006), Steve Martin kembali dipercaya memerankan Inspektur Clouseau yang pintar pintar bodoh.
Masih ditemani oleh Jean Reno sebagai Ponton dan Emily Mortimer sebagai Nicole.
Didukung pula oleh Andy Garcia sebagai Vicenzo, Alfred Molina sebagai Pepperidge dan aktris cantik India, Aishwarya Rai sebagai Sonia.

Director:
Terakhir menggarap film remaja Hollywood yaitu Agent Cody Banks (2003), Harald Zwart kali ini dipercaya menangani sekuel Pink Panther yang cukup sukses itu.

Comment:
Tiga tahun lalu, The Pink Panther yang cukup banyak mendapat kritik tajam itu rupanya masih melanjutkan petualangannya di sekuel pertamanya ini. Ilustrasi musiknya yang melegenda itu hingga kadang-kadang menetap di benak saya tetap mendorong saya untuk menontonnya. Plot ceritanya sendiri memang tergolong bodoh dan endingnya mudah ditebak. Tetapi proses delivery humornya dalam menghibur penonton lah yang penting. Dan film ini dapat dikatakan sukses melakukannya karena mengocok perut audiens dengan berbagai adegan slapstik. Ya Martin merupakan orang yang tepat untuk memerankan Clouseau terlepas dari sebagian besar orang yang mengatakan Peter Sellers lebih pantas. Gaya jenakanya yang khas kembali tersaji dan bahasa tubuhnya berbicara banyak di sini. Reno, Mortimer, Garcia, Rai, Molina, Matsuzaki juga berkibar dengan penjiwaan masing-masing yang kocak. The Pink Panther 2 bukanlah film serius yang bertujuan masuk festival film internasional sehingga nikmatilah adegan demi adegan ini sebagai sebuah komedi murni dan niscaya anda akan terhibur dibuatnya.

Durasi:
90 menit

U.S. Box Office:
$35,922,978 till end of March 2009

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Senin, 16 Februari 2009

VALKYRIE : Operasi Rahasia Rencana Kudeta Hitler

Quotes:
Claus von Stauffenberg-If I fail, they'll come for you. They'll come for all of you.
Nina Von Stauffenberg-I know.
----------
Col. Claus von Stauffenberg-Only God can judge us now.

Cerita:
Kolonel Claus von Stauffenberg merupakan seorang yang menolak dogma Nazi tapi harus tetap bertugas demi negaranya sambil merencanakan pemberontakan terhadap Hitler. Saat berperang di Afrika, Stauffenberg kehilangan tangan dan mata kirinya sehingga memutuskan pada tahun 1944 mencoba mengkudeta Nazi sekaligus mengakhiri perang. Operasi Valkyrie pun disusun bersama beberapa elemen militer Jerman yang sepaham dengannya. Melaksanakan rencana ternyata tidaklah mudah. Butuh perjuangan dan pengorbanan pada akhirnya..

Gambar:
Suasana Perang Dunia II pada tahun 1940an tertangkap dengan baik terutama menyorot keadaan politik Jerman yang kental dengan pengaruh Hitler dimana-mana dengan simbol Nazi yang mendominasi.

Act:
Tom Cruise yang dikabarkan putus asa karena tidak kunjung menang Oscar mengambil peran Stauffenberg disini. Penghayatannya cukup baik karena sedikit mengubah aksennya menjadi Jerman. Sayang nominasi pun tidak mampir ke tangannya pada Academy Awards 2008 ini.
Kenneth Branagh yang absen sekitar 5 tahun dari dunia perfilman kali ini memerankan Major General Henning von Tresckow.
Aktor kawakan Bill Nighy sebagai General Friedrich Olbricht.
Terrence Stamp sebagai Colonel General Ludwig Beck.
Aktor yang belum terlalu dikenal, David Bamber sebagai Adolf Hitler.

Sutradara:
Film Jerman yang sukses di berbagai penghargaan dunia, The Usual Suspect (1995) melejitkan nama Bryan Singer yang kala itu baru berusia 30 tahun. 13 tahun berlalu, Singer kembali dengan film yang kental dengan sejarah nyata Jerman yang sebetulnya tidak asing tapi tidak semua khalayak mengetahui detail ceritanya.

Komentar:
Film yang menarik secara keseluruhan walau tidak sampai taraf luar biasa. Jajaran cast dan sutradara yang gemilang berhasil mengangkat film ini sesuai porsinya masing-masing. Kekurangannya mungkin pada pendalaman karakter sehingga penonton sulit bersimpati penuh pada perjuangan kelompok tersebut. Walaupun akhir cerita mungkin bisa ditebak tetapi tetap menarik menyaksikan proses menuju arah tersebut. Valkyrie sekaligus menggambarkan bahwa hal-hal kecil bisa berdampak besar di dalam hidup.

Durasi:
110 menit

U.S. Box-Office:
$82,858,975 till early March 2009

Overall:
7.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Minggu, 15 Februari 2009

KALAU CINTA JANGAN CENGENG : Ketika Menebus Kesalahan Berbuah Cinta

Cerita:
Seorang aktor terkenal, Boy mengalami kecelakaan mobil bersama sahabatnya dan menewaskan dua orang. Sang sobat sendiri akhirnya menanggung derita penjara karena menerima sejumlah uang pengganti demi menjaga reputasi Boy. Bertahun-tahun semenjak kejadian itu, Boy menjadi Duta Anti Narkoba dan sering mengunjungi Panti Rehabilitas Anti Narkoba yang membawanya berkenalan dengan sesosok junkie muda, Yani yang ternyata anak dari pasangan suami-istri yang tewas dalam kecelakaan mobil Boy 5 tahun lalu. Merasa bersalah, Boy berusaha menebusnya dengan membantu Yani terbebas dari ketergantungan narkoba. Di sisi lain, kedekatan kedua menumbuhkan sesuatu yang mengikat. Bagaimana akhir dari perjuangan Boy membantu Yani?

Gambar:
Agak miskin karena pencahayaan dan setting yang "tidak indah" di mata.

Act:
Marshanda memulai debutnya sebagai peran utama sebetulnya bisa mendapat apresiasi yang cukup baik. Hanya saja beberapa idiom yang digunakannya terasa mengganggu karena cenderung kasar, tidak perlu dengan cara seperti itu untuk menggambarkan pergolakan batin seorang junkie bernama Yani.
Sebagai artis bernama Boy, Ringgo Agus Rahman tidak cukup kuat menampilkan sosok simpatik sekaligus bertobat atas segala dosa-dosa masa lalunya. Karakternya cenderung terlalu santai untuk dipedulikan.
Didukung pula oleh Sigi Wimala dengan peran yang tidak biasa sebagai pacar posesif dan Dwi Sasono sebagai sahabat yang tertimpa apes demi menutupi kenyataan yang sesungguhnya.

Sutradara:
Bermain kembali dalam genre drama setelah mencoba horor dan komedi, Monty Tiwa berusaha mengeksplorasi hubungan dua karakter utama yang jatuhnya miscasting karena chemistry yang tidak cukup kuat. Di sisi lain, "kekosongan" karya-karya Monty terjadi lagi di film ini. Sayang memang!

Komentar:
Digadang-gadang sebagai film kasih sayang 14 Februari, otomatis kita akan membandingkan film ini dengan Selamanya (2005) karena kemiripan tema. Hasilnya? Cengeng jauh tertinggal karena kekurang fokusan dan serba tanggung untuk bisa menggugah emosi penonton. Dari awal konflik berjalan lambat dan tidak cukup menarik untuk membuat penonton bersimpati pada hubungan Boy-Yani. Kesimpulannya? Cengeng akan begitu saja dilupakan begitu penonton meninggalkan gedung bioskop.

Durasi:
110 menit

Overall:
6.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Sabtu, 14 Februari 2009

SLUMDOG MILLIONAIRE : Rahasia Pekerja Kecil Menangkan Jutaan Rupee

Quotes:
Prem Kumar-So are you ready for the final question for 20 million rupees?
Jamal Malik-No, but maybe its written, no?
Prem Kumar-Maybe...

Cerita:
Pengantar teh bagi karyawan perusahaan layanan telepon di Mumbai, Jamal Malik memiliki masa kecil yang kelam bersama orang yang sudah ia anggap kakaknya sendiri, Salim. Tanpa sengaja mendaftar untuk kuis Who Wants To Be A Millionaire dengan tujuan menemukan Latika, idaman hatinya sejak dulu, Jamal malah melaju terus dengan jutaan rupee di tangan hasil menjawab beberapa pertanyaan sulit. Malang karena menjelang pertanyaan terakhir untuk 20 juta rupee, Jamal ditangkap dan diinterogasi polisi yang menganggapnya curang. Bagaimana perjuangan Jamal selanjutnya? Apa rahasia yang membuatnya fasih melontarkan jawaban benar?

Gambar:
Kemiskinan India terbentang detail di Agra dan Mumbai yang melatarbelakangi setting film ini. Beberapa adegan kuis juga dilakukan langsung di ND Studios.

Cast:
Dibintangi oleh muda-mudi yang belum berpengalaman samasekali sekalipun pada kancah perfilman India tetapi tampil sangat natural disini.
Dev Patel sebagai Jamal Malik
Freida Pinto sebagai Latika
Madhur Mittal sebagai Salim
Didukung oleh aktor senior India, Anil Kapoor sebagai Prem Kumar, pembawa acara Who Wants To Be A Millionaire.

Sutradara:
Terkenal lewat gaya penyutradaraannya yang unik dalam Trainspotting (1996), Danny Boyle disini berusaha mengetengahkan kisah kehidupan seorang pemuda India. Tentunya dengan bantuan Loveleen Tandan yang asli India untuk menjadi asisten sutradaranya.

Comment:
Konon naskahnya terkatung-katung selama beberapa tahun dan sempat ditolak beberapa studio film dikarenakan isu yang diangkat terlalu sederhana. Tetapi pada tahun 2008 akhirnya film ini berhasil diproduksi dengan dipegang oleh pria kelahiran Inggris, Danny Boyle yang harus diakui bertalenta dan mempunyai gaya dinamis yang unik sehingga menjadi tontonan yang berhasil menggabungkan inspirasi, pengharapan dan keajaiban ke dalam suatu koneksi emosional yang baik dengan penonton. Cast yang hampir semuanya pendatang baru juga sukses menampilkan akting yang natural dan berbagi chemistry yang kuat satu sama lain. Kelebihan Slumdog Millionaire adalah plot cerita yang unik dan dekat sekali dengan kenyataan, tentunya lekat dengan isu kemiskinan dan keterbelakangan yang seringkali terlewatkan kita semua. Varian emosi seperti kebahagiaan, kekecewaan, kemarahan, terkejut sangat terbantu dengan theme dan backsound yang brilian terutama dari singel Jai Ho karya AR Rachman di akhir. Pantaslah jika film ini diganjar Oscar kategori Best Picture. Setengah jam terakhir yang saya yakin akan menggugah siapapun yang menyaksikannya.

Durasi:
115 menit

U.S. Box Office:
$141,319,195 till May 2009

Overall:
8 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Rabu, 11 Februari 2009

ART OF THE DEVIL 3 : Kutukan Iblis Bermata Tiga Pendendam

Cerita:
Panor, guru desa terpencil yang memiliki pesona, hidup tenang seperti kebanyakan orang. Namun kecantikannya menjadi kutukan karena Panor menjadi objek fantasi segerombolan remaja termasuk dokter setempat. Beberapa tahun kemudian, Daun berusaha membangkitkan kembali ibunya yang tewas penasaran 13 tahun lalu. Pilihan Daun jatuh pada Panor sebagai medium kembalinya arwah ibunya. Bersama anggota keluarganya, mereka mengadakan upacara ilmu hitam tanpa menyadari bahwa Panor sesungguhnya telah menjadi budak iblis bermata tiga yang berkekuatan tinggi dan siap membalas dendam!

Gambar:
Kesadisan adegan-adegan terlihat eksplisit tidak jauh dengan apa yang ditampilkan dua prekuelnya.

Act:
Napakpapah Nakprasit sebagai Panor.
Paweena Chariffsakul sebagai Daun.
Supakorn Kitsuwon sebagai Dis.
Kalorin Supaluck Neemayothin sebagai Pan.

Sutradara:
Keroyokan beberapa sutradara yang menamakan mereka sebagai The Ronin Team yaitu Pasith Buranajan, Kongkiat Khomsiri, Isara Nadee, Seree Phongnithi, Yosapong Polsap, Putipong Saisikaew, Art Thamthrahkul.

Komentar:
Plot cerita cukup menarik walau beberapa adegan flashback mungkin akan membingungkan orang yang belum menonton prekuelnya. Jualan utama franchise movie Art Of The Devil adalah kesadisan ilmu hitam, bukan dari sisi horor yang biasa ditonjolkan film-film berbau supernatural Thailand. Tidak perlu terlalu banyak berpikir, nikmati saja dan tarik kesimpulan sendiri setelah endingnya disajikan!

Durasi:
75 menit

Overall:
7 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

BLACKOUT : Terjebak Di Dalam Lift Bersama Orang Asing?

Tagline:
"Hope is not on the way”

Cerita:
Claudia, seorang wanita muda yang terburu-buru menuju rumah sakit demi menemani neneknya yang sekarat. Tommy, seorang punk yang sedang dalam perjalanan melarikan kekasihnya Francesca dari ancaman kekerasan fisik ayah pemabuk. Karl, seorang suami sekaligus ayah yang harus menyembunyikan rahasia di apartemennya sebelum istri dan anaknya tiba disana. Tiga orang yang tidak saling mengenal dengan problemanya masing-masing yang harus segera diselesaikan, terjebak dalam sebuah lift pada akhir pekan di gedung yang hampir terbengkalai.

Gambar:
Bergulir lambat mengikuti jam demi jam ketiga karakter utama terjebak di sebuah lift tua yang gelap.

Act:
Aktris yang secara mengejutkan pernah membintangi dua remake horor Asia yaitu The Ring (2002) dan The Grudge (2006), Amber Tamblyn kali ini kebagian peran sebagai wanita muda Claudia yang bimbang untuk meneruskan hidupnya yang sepi hanya dengan neneknya yang tua.
Aktor Irlandia yang sudah menekuni seni peran sejak tahun 1985, Aidan Gillen kebagian peran dokter Karl yang menyimpan rahasia misterius di balik perangainya yang kalem.
Aktor muda yang pernah mendukung film Flicka (2006), Armie Hammer sebagai lelaki punk Tommy yang menyayangi kekasihnya walau harus berhadapan dengan calon mertuanya yang pemabuk.

Sutradara:
Sutradara berdarah Amerika Latin, Rigoberto Castañeda baru menyutradarai film keempatnya setelah memulai debut lewat Necrofilia (1997). Thriller yang unik walaupun cerita yang simpel berhasil dikembangkannya dalam Blackout yang rilis terbatas dan lebih banyak terlibat dalam festival film fantasy.

Komentar:
Thriller yang cukup baik karena berhasil menyeimbangkan unsur kejutan dan ketegangan yang merambat sampai klimaks film. Selagi adegan demi adegan bergulir, kita akan kesulitan menebak arahnya, tidak seperti thriller sejenis yang biasanya mudah ditebak. Di luar unsur kekerasan yang cukup menonjol di dalamnya terutama terhadap wanita, Blackout tidak kehilangan kesederhanaannya dalam meramu cerita.

Durasi:
80 menit

Overall:
7 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Minggu, 08 Februari 2009

SEPULUH : Tidak Ada Manusia Yang Nilainya Sempurna

Cerita:
Sekeluarnya dari penjara atas kasus obat terlarang yang sesungguhnya tidak pernah dilakukannya, Yanti berjuang menata hidupnya kembali setelah kehilangan segala-galanya. Tak lama ia bertemu seorang anak jalanan bernama Mongki yang seusia dengan anak perempuannya yang hilang dulu. Interaksi di antara keduanya perlahan menumbuhkan chemistry yang unik.
Di lain tempat, seorang ayah sibuk, Thomas menghadapi dilema dengan putra semata wayangnya yang merasa tak pernah mendapat cukup perhatian walaupun bergelimang fasilitas. Sampai pada satu titik dimana Thomas harus berjuang sekuat tenaga agar tidak kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidupnya..

Gambar:
Walau tergolong baik tapi angle pengambilan gambar dan perpindahan scene kurang maksimal.

Act:
Rachel Maryam memberikan penjiwaan yang baik sebagai Yanti, seorang ibu yang berusaha menemukan anaknya kembali sambil bertahan dari berbagai cobaan berat dalam hidupnya.
Kembalinya Ari Wibowo ke blantika perfilman Indonesia sebagai Thomas. Sayang pengembangan karakternya disini cenderung datar dan kurang dinamis meski.kehadirannya tetap menjadi daya tarik tersendiri.
Beberapa bintang cilik bermain baik disini seperti Yofana sebagai Mongki dan jangan lupakan kehadiran aktor lawas Agus Melasz.

Sutradara:
Debut film seorang anak muda idealis berusia 19 tahun, Henry Riadi. Boleh dikatakan dia mempunyai basic skill yang baik, hanya saja masih mencari bentuk yang tepat untuk dapat membangun pondasi sebuah film. Pemilihan cast yang tepat karena semuanya memberikan warna yang baik untuk film ini walau masih terjadi kekurang fokusan pengembangan karakter. Boleh ditunggu karya berikutnya.

Komentar:
Tema yang terlalu berat diusung oleh sineas yang sangat muda sehingga dari beberapa sisi, film ini bisa dikatakan “tidak dapat”. Dari awal sampai akhir cukup membosankan karena konflik tidak cukup terangkat untuk membuat penonton betah mengikuti jalan ceritanya. Terlepas dari beberapa kekurangan, film ini secara keseluruhan memberikan warna baru dengan mengusung tema-tema social yang terjadi di kehidupan nyata masa kini.

Durasi:
110 menit

Overall:
7 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Sabtu, 07 Februari 2009

VICKY CRISTINA BARCELONA : Liburan Bermakna Dua Wanita Amerika Di Spanyol

Quotes:
Maria Elena-You're still searching for me in every woman. Juan Antonio-That is not true, Maria Elena. I was in Oviedo some weeks ago with a woman who was the antithesis of you. An American, and something beautiful happened with her. So you're mistaken. Maria Elena-You'll always seek to duplicate what we had. You know it.

Cerita:
Dua wanita muda Amerika, Vicky dan Cristina berangkat ke Spanyol untuk liburan musim panas. Vicky berkarakter sensitif dan berkomitmen terhadap perkawinannya dalam dua minggu ke depan. Sedangkan Cristina berkarakter emosional dan senang bertualang secara seksual. Di sebuah cafe, mereka bertemu pelukis karismatik, Juan Antonio dan terlibat dalam cinta segitiga yang rumit dimana pria tersebut masih terlibat dengan mantan istrinya yang temperamen, Maria Elena.

Gambar:
Kental dengan nuansa Spanyol yang eksotis dan seksi mulai dari scene café, restoran, penginapan sampai bukit-bukit pegunungan.

Act:
Aktris Inggris kelahiran 1982, Rebecca Hall mungkin belum banyak dikenal. Tapi pembuktiannya saat memerankan Vicky patut diacungi jempol sebagai gadis berprinsip teguh tapi tidak memiliki banyak pilihan dalam hidupnya sampai mempertanyakan tujuan hidupnya sendiri.
Scarlett Johansson yang mendapat nominasi Oscar dalam Lost In Translation (2003) kali ini memperlihatkan akting menggoda sebagai Cristina yang seksi, oportunis dan tidak berpikir panjang ataupun mempunyai rencana pasti dalam hidupnya.
Sebelum ini mendapat Oscar sebagai aktor pendukung terbaik dalam No Country For Old Men (2007), Javier Bardem menunjukkan sosok pelukis berkharisma, Juan Antonio Gonzalo yang punya daya pikat tinggi terhadap wanita.
Aktris cantik asal Spanyol, Penelope Cruz yang pada akhirnya mendapat Oscar di film ini lewat perannya sebagai mantan istri bermasalah yang jiwanya tidak tenang dan emosinya tidak stabil, Maria Elena.

Sutradara:
Woody Allen yang pernah memenangkan Oscar lewat Annie Hall (1977) mencoba menyutradarai genre yang sama sekali baru baginya. Beruntung karena didukung dengan cast yang brilian dan skrip yang cukup unik.Eksekusi yang dilakukannya tergolong lancar sehingga film mengalun dengan baik.

Komentar:
Vicky Cristina Barcelona merupakan film yang bukan hanya memesona tapi juga tertulis dengan baik oleh Woody Allen. Keeksotisan Barcelona dipadu dengan ilustrasi musik yang seksi selayaknya Latin music menjadi kombinasi yang memperkuat film secara keseluruhan. Chemistry yang baik sekaligus aneh antara Javier, Scarlett dan Cruz. Rebecca sendiri paling brilian memberikan semuanya dalam peran Vicky walaupun wajahnya tidak terpampang dalam poster yang menonjolkan kisah cinta segitiga antara aktor-aktris yang lebih ternama darinya. Patut tonton sebagai salah satu kandidat Oscar 2008 ini!

Durasi:
95 menit

U.S. Box-Office:
$23,213,577 till Feb 2009

Overall:
7.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Rabu, 04 Februari 2009

KRABAT : Bersekutu Melawan Guru Berilmu Hitam

Also Known As:
Krabat: Disciple of the Dark Mill

Storyline:
Peperangan selama 30 tahun telah membawa banyak kebinasaan dan kematian di pusat Eropa dan menyebabkan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun bernama Krabat menjadi yatim piatu. Namun ia tetap tegar bertahan dan melakukan perjalanan ke sebuah lembah yang mempertemukannya dengan Sang Guru. Perlahan-lahan Krabat menata hidupnya dengan belajar dan bekerja pada Sang Guru serta bersahabat dengan rekan-rekan sebayanya. Tibalah pada suatu ketika dimana Krabat mengetahui bahwa mereka semua berguru pada orang yang salah yang berpedoman pada sihir ilmu hitam. Bagaimana mereka dapat lepas dari tempat penggilingan tersebut?

Nice-to-know:
Daniel Brühl mengatakan bahwa ini kali pertamanya ia menerima tawaran bermain dalam sebuah film tanpa membaca skrip ataupun mengetahui siapa sutradaranya terlebih dahulu.

Cast:
David Kross yang berperan sebagai Krabat di tahun 2008 ini juga membintangi The Reader bersama Kate Winslet.
Daniel Brühl sebagai Tonda
Christian Redl sebagai Meister
Robert Stadlober sebagai Lyschko
Tom Wlaschiha sebagai Hanzo
Hanno Koffler sebagai Juro

Director:
Sebelum ini Marco Kreuzpaintner menggarap film mengenai human-trafficking bernuansakan Amerika Latin yang berjudul Trade di tahun 2007.

Comment:
Kabarnya diangkat dari sebuah buku yang tidak pernah saya lihat sebelumnya sehingga tidak ada bayangan samasekali mengenai adaptasi tersebut.
Benang merahnya sendiri bertemakan persahabatan, guru dan murid yang dibumbui magic dan sedikit unsur percintaan. Sayangnya semua terasa absurd bagi saya, tidak jelas apa yang sesungguhnya ingin ditekankan disini apalagi dengan tempo yang lambat dan sinematografi yang monoton walau harus diakui menghadirkan lanskap yang cukup baik di sepanjang lembah ataupun pegunungan.
Dari segi acting, Kross terlihat paling menguasai layar. Kiprahnya sebagai Krabat cukup menjanjikan terutama penyaluran emosi yang dilakukannya mulai dari prolog hingga memuncak di epilognya. Di luar Kross, kesemua remaja tersebut tampil decent sesuai standar yang diharapkan. Tokoh antagonis Sang Guru yang dibawakan Redl lumayan berkarakter terlepas dari kesan kaku yang masih melekat.
Sutradara Kreuzpaintner memang berupaya melakukan adaptasi terbaik yang dapat dimaksimalkannya. Suatu tugas yang tidak mudah bagi sutradara manapun juga. Ia juga melengkapi dengan score/theme yang cukup pas dengan suasana yang ada. Namun bagi saya pria kelahiran Jerman ini masih lemah dalam menjaga intensitas ceritanya yang naik turun, kadang cukup menarik, kadang jatuh menjadi membosankan.
Yang teramat sangat mengganggu adalah narator yang terus menerus “bekerja” nyaris di sepanjang film, seakan aktor-aktris dalam film ini tidak mampu bercerita sendiri dalam menerjemahkan skrip yang ada. Misi yang dilakukan juga teramat simple dan rasanya tidak perlu berpanjang lebar dengan elemen-elemen yang tidak masuk akal. Ups saya lupa kalau film ini juga bercerita tentang sihir. Jujur saya tidak menemukan “keterikatan” dengan Krabat sehingga hanya menghabiskan waktu saja menelusuri scene demi scene yang dihadirkan sampai credit title bergulir. Entah bagaimana dengan anda?

Durasi:
115 menit

Europe Box Office:
$9,265,782 till mid 16 November 2008 in Germany

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Selasa, 03 Februari 2009

GLITCH : Menyelidiki Vortex dan Perbedaan Waktu

Tagline:
Tersesat Dalam Waktu

Cerita:
26 Desember 2004 pukul 01:58, 6 jam sebelum tsunami terjadi berbagai kekacauan waktu di berbagai belahan bumi. Tiga sahabat, Andi, Dara, Teten sedang dalam perjalanan menjemput Sheila di Cibubur tiba-tiba terdampar di Bukittinggi. Keganjilan ini kemudian membuat mereka berempat berusaha menyelidiki fenomena alam dan misteri vortex dengan bantuan ahli di bidang Quantum Physic Research yakni Prof. David Leman yang keturunan Jepang. Akankah semua pertanyaan pada akhirnya akan terjawab secara ilmiah?

Gambar:
Visualisasi yang ditampilkan sebenarnya lumayan menjual. Beberapa lokasi di Bukittinggi, Padang cukup dimaksimalkan terutama Ngarai Sianok dan Jam Gadang.

Cast:
Satu-satunya yang berpengalaman di layar lebar termasuk Butterfly (2007), Andhika Pratama sebagai Andi
Fikha Effendi sebagai Sheila
Ikhsan Samiaji sebagai Teten
Amanda Faried sebagai Dara

Sutradara:
David Poernomo yang baru menghasilkan satu film sebelumnya yaitu spin-off Pocong Vs Kuntilanak kali ini mencoba genre sains fiksi dengan sentuhan spesial efek.

Comment:
Ide cerita film yang terpilih sebagai peserta Thailand International Film Festival 2008 ini memang cukup orisinil untuk ukuran film lokal. Genre sains fiksi yang jarang sekali diangkat tapi memiliki kekurangan fatal jika tidak didukung logika cerita yang baik. Inilah perjudian yang dijalani sang sutradara dimana hasil akhirnya serba tanggung, teori vortex yang kurang mendalam dan eksplorasi cerita yang tidak maksimal. Dari segi cast, sulit rasanya menyalahkan keempat karakter utamanya karena mereka sudah berbuat yang terbaik sebisanya. Beberapa elemen suspens cukup menjanjikan walau saya agak heran karena jatuhnya menjadi sedikit bernuansakan horor. Penggunaan spesial efek yang sederhana cukup mulus dilakukan. Secara keseluruhan, Glitch memiliki visualisasi yang baik dan berusaha bercerita tapi sayangnya lemah dalam logika dan penyelesaian sehingga terasa membosankan walaupun berdurasi pendek.

Durasi:
80 menit

Overall:
6.5 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Senin, 02 Februari 2009

EDEN LOG : Saat Dunia Manusia Dan Tumbuhan Berkolaborasi

Cerita:
Seorang pria yang terbangun dalam keadaan telanjang di dalam gua yang gelap. Kedinginan, berlumpur dan kebingungan apa yang membuatnya sampai disana terlebih menemukan mayat seseorang di sebelahnya. Tolbiac kemudian menjelajahi lingkungan sekelilingnya sambil berusaha menghindari makhluk asing aneh yang mengejarnya, berusaha mencari jawaban atas apa yang telah terjadi pada dunia yang dulu dikenalnya yang telah berubah karena organisasi bernama "Eden Log"!

Gambar:
Monokromatis yang suram dengan pencahayaan yang kurang memadai untuk mata.

Act:
Clovis Cornillac sebagai Tobias mungkin paling menonjol perannya disini walau sulit menilai aktingnya secara keseluruhan karena kemiskinan sinematografi.

Sutradara:
Franck Vestiel yang sebelumnya terlibat dalam beberapa produksi televisi dan menjadi asisten sutradara di Perancis sana mengawali film pertamanya dalam Eden Log yang mungkin akan sukar membuat orang ingat padanya.

Komentar:
Salah satu sains fiksi yang bisa menyiksa anda di bangku bioskop yang nyaman. Percayalah! Gaya penceritaan yang monoton dan berputar-putar tidak jelas membuat penonton sulit fokus pada alur ceritanya walau sebetulnya plot cerita cukup kreatif. Setuju dengan saya?

Durasi:
95 menit

Overall:
6 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Minggu, 01 Februari 2009

THEY WAIT : Bulan Hantu Menguak Tabir Kelam Keluarga

Cerita:
Sarah menemani Jason kembali ke Shanghai untuk menghadiri pemakaman pamannya yang berprofesi sebagai pengumpul tulang. Sesampainya disana, putra mereka Sammy mulai mengalami gangguan spiritual terlebih saat tinggal sementara di rumah tua bibinya Mei hingga jatuh sakit. Seorang apoteker tua mengatakan pada Sarah bahwa bulan itu adalah Bulan Hantu dimana pintu neraka terbuka dan akan ada yang kembali untuk menuntaskan dendam lama. Berpacu dengan waktu, Sarah berjuang agar tidak kehilangan putranya dengan mencari jawaban apa yang sesungguhnya terjadi atas kejadian tragis di masa lalu yang sesungguhnya telah tersimpan rapat.

Gambar:
Kental dengan budaya China yang melatar belakangi film ini. Sayangnya tidak terlalu nampak perbedaan setting waktu yang sering berpindah-pindah sepanjang film.

Act:
Bukan hal baru bagi Jaime King dalam bekerja sama dengan film yang berunsur etnik China seperti dalam Bulletproof Monk bersama Chow Yun Fat. Kali ini sebagai Sarah, Jaime menampilkan sosok ibu yang berusaha melakukan apapun untuk menyelamatkan putra semata wayangnya.
Terry Chen yang lahir dan besar di Amerika walaupun berayah Taiwan dan beribu China selama ini dikenal sebagai peran kecil dalam serial televisi Amerika. Sebagai Jason, kemunculan Terry memang tidak frekuentif tapi cukup menarik sebagai ayah sekaligus pekerja yang workaholic.
Regan Oey sebagai si kecil Sammy yang jatuh sakit karena melihat penampakan di rumah tua bibi ayahnya.
Aktris kelahiran tahun 1946, Cheng Pei Pei sudah sangat dikenal di dunia perfilman Mandarin. Kali ini beliau kebagian peran sebagai Aunt Mei yang sepintas terlihat baik tapi menyimpan rahasia besar.

Sutradara:
Ernie Barbarash lebih banyak membesut film televisi. Itulah yang mendasari gaya penyutradaraan yang tidak jauh berbeda dalam They Wait yang rasanya bukan konsumsi layar lebar dimanapun film ini ditayangkan.

Komentar:
Plot cerita yang sebetulnya simpel tapi dipaksakan memperlambat konflik sehingga dari awal sampai pertengahan film terasa membosankan. Beberapa penampakan mungkin akan mengejutkan walau tidak bisa dibilang menyeramkan. Kelas film ini adalah televisi atau video sehingga bisa dimaklumi kalau terdapat banyak kekurangan. Namun bukan berarti tidak menarik, sebagai tontonan They Wait cukup bisa dinikmati.

Durasi:
80 menit

Overall:
7 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellentNo such perfect 9.5 or 10!