Cerita:
Simpel sih, tentang 3 cewe “bling-bling” yang paling terkenal di kampus, Marion (Titi Kamal), Alya (Poppy Sovia), Aline (Francine Roosenda). Iyalah terkenal, terkenal “dandan”, terkenal “over-acting”, terkenal “oon”, terkenal “kejam” dll. Suatu saat ada mahasiswa baru, Stanley (Desta Club 80’s) yang lugu dan culun di kampus mereka, kontan aja jadi bahan mainan Trio Bling-Bling. Putus asa dipermalukan, Stanley berbuat nekad sebelum ditolong Helen (Cathy Sharon) yang diam2 menaruh hati. Perbuatan Trio Bling-Bling emang ga bisa dibiarkan, tapi apakah “satu peristiwa” mampu mengubah mereka semua?
Act:
Titi paling dominan di film ini, akting “over”nya boleh lah walau jadi norak karena ditambah dandanan yang “wew”. Kasian liat Poppy dan Francine yang notabene cukup berbakat main film tapi cuma jadi tempelan yang tidak penting dalam film ini. Cathy menunjukkan konsistensi actnya yang lumayan di film ini setelah sebelumnya main di Hantu Bangku Kosong. Desta, ga jauh2 beda sama peran2 sebelumnya terutama di Oh My God, bedanya logat dan gesture tubuhnya lebih diekspos disini.
Gambar:
Sering terjadi “kekosongan” antar scene sehingga terkesan “putus”. Overall cukup terbantu lah dengan gambar2 standar walau dengan eksekusi lighting yang seadanya.
Sutradara:
Monty kurang memberi porsi yang pas pada tokoh2 utamanya, mungkin karena kelemahan script jadinya ga bs diapa2in lagi.
Komentar:
Seperti udah gw duga sblmnya, lagi2 film “kosong” dari Monty Tiwa. Penyampaian pesan dan eksekusi cerita seringkali ga sinkron.Well, gw tau maksud film ini adalah “pertobatan” dan “pemberian maaf”, cocok sih buat nuansa Lebaran tapi apa iya hrs dgn cara seperti itu? Saran gw, nonton Barbi3 jangan dibawa serius, dibawa fun aja lah toh anda pasti masih bisa tertawa getir di beberapa scene film ini :p
Overall:
6.5 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Selasa, 30 September 2008
Senin, 29 September 2008
LASKAR PELANGI : Pendidikan Itu Perjuangan Hidup
Cerita:
Sesuai novelnya, meski udah dipangkas sana-sini tetap menyajikan kisah sederhana yang indah menggugah tentang persahabatan dan perjuangan mengenyam pendidikan walau harus menghadapi segala keterbatasan. Hm, memang jika dibandingin bukunya, memang ada sedikit penyempitan cerita karena durasi film yang terbatas, ceritapun difokuskan pada Ibu Muslimah dan 3 anak berbakat Ikal, Lintang, Mahar.
Act:
Cut Mini sebagai Ibu Muslimah mampu menguasai layar, dialog interaksinya dengan Pak Harfan selalu diekspresikan dengan pas dan wajar10 murid istimewa tampil sangat natural dan menciptakan chemistry yg kuat satu sama lainnya. Narasi yang brilian dari Lukman Sardi menjadi pengantar cerita.
Gambar:
Pulau Bangka Belitung mampu diekspos dengan indah mulai dari padang rumput hingga pantai. Itulah keindahan alam Indonesia yang sesungguhnya. Bravo!
Ilustrasi musik:
Mengalir asyik sepanjang film dengan nada2 ceria terutama alunan suara Giring yang lantang menyanyikan lagu simpel nan indah dengan nuansa berbeda dari lagu2 Nidji pada umumnya.
Sutradara:
Riri Riza emang pakemnya film anak2. Ga heran dia bisa membangun setting dan lighting yang pas walaupun syuting berpindah2 antara indoor dan outdoor.
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Sesuai novelnya, meski udah dipangkas sana-sini tetap menyajikan kisah sederhana yang indah menggugah tentang persahabatan dan perjuangan mengenyam pendidikan walau harus menghadapi segala keterbatasan. Hm, memang jika dibandingin bukunya, memang ada sedikit penyempitan cerita karena durasi film yang terbatas, ceritapun difokuskan pada Ibu Muslimah dan 3 anak berbakat Ikal, Lintang, Mahar.
Act:
Cut Mini sebagai Ibu Muslimah mampu menguasai layar, dialog interaksinya dengan Pak Harfan selalu diekspresikan dengan pas dan wajar10 murid istimewa tampil sangat natural dan menciptakan chemistry yg kuat satu sama lainnya. Narasi yang brilian dari Lukman Sardi menjadi pengantar cerita.
Gambar:
Pulau Bangka Belitung mampu diekspos dengan indah mulai dari padang rumput hingga pantai. Itulah keindahan alam Indonesia yang sesungguhnya. Bravo!
Ilustrasi musik:
Mengalir asyik sepanjang film dengan nada2 ceria terutama alunan suara Giring yang lantang menyanyikan lagu simpel nan indah dengan nuansa berbeda dari lagu2 Nidji pada umumnya.
Sutradara:
Riri Riza emang pakemnya film anak2. Ga heran dia bisa membangun setting dan lighting yang pas walaupun syuting berpindah2 antara indoor dan outdoor.
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Gw ga prnh nilai film dibawah 6 krn biar bagaimanapun itu sebuah karya seni
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Sabtu, 27 September 2008
SPACE CHIMPS : Saat Simpanse Mengorbit Ke Angkasa Luar
Quotes:
Titan-Commander's log, space... the final frontier.
Ham III-Permission to speak commander.
Titan-Permission granted.
Ham III-You're a dork!
Cerita:
Pada saat Ham III, cucu dari astronot simpanse dari Agensi Luar Angkasa yang legendaris direkrut untuk membantu mengambil kembali sebuah alat pemeriksa luar angkasa yang hilang, dia menemui berbagai macam kejadian yang lucu saat harus bekerjasama dengan Letnan Luna dan Komandan mereka, Titan dalam satu tim. Namun pada saat pesawat mereka mengalami pendaratan darurat di sebuah planet aneh, mampukah para simpanse yang berbeda karakter ini mempersatukan diri sekalogus menyelesaikan misi mereka tanpa harus berebut pisang masing-masing?
Nice-to-know:
Teaser film ini pertama kali muncul pada tanggal 20 Juni 2008 pada saat penayangan Planet of the Apes (2001) oleh stasiun televisi Fox.
Voice:
Andy Samberg sebagai Ham III
Cheryl Hines sebagai Luna
Jeff Daniels sebagai Zartog
Patrick Warburton sebagai Titan
Kristin Chenoweth sebagai Kilowatt
Director:
Merupakan karya penyutradaraan pertama bagi Kirk De Micco setelah sempat menjadi penulis The Magic Sword : Quest For Camelot (1998) dalam debutnya di kancah perfilman Hollywood.
Comment:
Trailernya sepintas terlihat cute dan menyenangkan apalagi dibawa oleh tim produksi Shrek yang fenomenal itu. Nyatanya hasil akhirnya tidak sebaik itu. Animasi yang ditawarkan cenderung tanggung dan standar saja kualitas gambarnya. Beberapa joke yang ditawarkan memang cukup tajam tetapi tidak sekena Shrek yang sangat sarkastis itu. Oke, tidak perlu membuat perbandingan karena sudah diketahui jawabannya. Jajaran pengisi suaranya yang cuma aktor-aktris menengah juga tidak mampu berbuat banyak mengangkat penjiwaan karakter-karakter disini. Sebagai film keluarga, Space Chimps rasanya masih bisa dinikmati terutama oleh anak-anak dibawah usia 15 tahun. Tidak dapat dikatakan kartun yang buruk, hanya saja tidak ada yang spesial dalam formula yang digunakannya selain plot cerita yang klise dan tidak banyak improvisasi. Tidak perlu menyaksikan ini di bioskop, sewalah dvd originalnya di rental terdekat rumah anda.
Durasi:
80 menit
U.S. Box Office:
$30,105,968 till Nov 2008
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Titan-Commander's log, space... the final frontier.
Ham III-Permission to speak commander.
Titan-Permission granted.
Ham III-You're a dork!
Cerita:
Pada saat Ham III, cucu dari astronot simpanse dari Agensi Luar Angkasa yang legendaris direkrut untuk membantu mengambil kembali sebuah alat pemeriksa luar angkasa yang hilang, dia menemui berbagai macam kejadian yang lucu saat harus bekerjasama dengan Letnan Luna dan Komandan mereka, Titan dalam satu tim. Namun pada saat pesawat mereka mengalami pendaratan darurat di sebuah planet aneh, mampukah para simpanse yang berbeda karakter ini mempersatukan diri sekalogus menyelesaikan misi mereka tanpa harus berebut pisang masing-masing?
Nice-to-know:
Teaser film ini pertama kali muncul pada tanggal 20 Juni 2008 pada saat penayangan Planet of the Apes (2001) oleh stasiun televisi Fox.
Voice:
Andy Samberg sebagai Ham III
Cheryl Hines sebagai Luna
Jeff Daniels sebagai Zartog
Patrick Warburton sebagai Titan
Kristin Chenoweth sebagai Kilowatt
Director:
Merupakan karya penyutradaraan pertama bagi Kirk De Micco setelah sempat menjadi penulis The Magic Sword : Quest For Camelot (1998) dalam debutnya di kancah perfilman Hollywood.
Comment:
Trailernya sepintas terlihat cute dan menyenangkan apalagi dibawa oleh tim produksi Shrek yang fenomenal itu. Nyatanya hasil akhirnya tidak sebaik itu. Animasi yang ditawarkan cenderung tanggung dan standar saja kualitas gambarnya. Beberapa joke yang ditawarkan memang cukup tajam tetapi tidak sekena Shrek yang sangat sarkastis itu. Oke, tidak perlu membuat perbandingan karena sudah diketahui jawabannya. Jajaran pengisi suaranya yang cuma aktor-aktris menengah juga tidak mampu berbuat banyak mengangkat penjiwaan karakter-karakter disini. Sebagai film keluarga, Space Chimps rasanya masih bisa dinikmati terutama oleh anak-anak dibawah usia 15 tahun. Tidak dapat dikatakan kartun yang buruk, hanya saja tidak ada yang spesial dalam formula yang digunakannya selain plot cerita yang klise dan tidak banyak improvisasi. Tidak perlu menyaksikan ini di bioskop, sewalah dvd originalnya di rental terdekat rumah anda.
Durasi:
80 menit
U.S. Box Office:
$30,105,968 till Nov 2008
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Jumat, 26 September 2008
PAINTED SKIN : Romantika Cinta Manusia Vs Siluman
Cerita:
Dalam perjalanan memimpin pasukannya pulang dari medan perang, Jenderal Wang menyelamatkan seorang gadis cantik, Xiao Wei dari sekelompok bandit dan membawanya pulang tanpa mengetahui gadis tersebut merupakan jelmaan siluman rubah yang harus memakan jantung manusia untuk tetap berwujud manusia. Hanya istri Wang, Pei Rong yang mencurigainya karena beberapa keanehan yang dirasa tidak wajar. Sayang semuanya malah menganggap Pei Rong cemburu dengan kehadiran Xiao Wei. Dibantu mantan kekasih Pei Rong yakni pendekar Yong dan Pemburu Hantu, mereka berusaha mengungkap tabir Xiao Wei yang sesungguhnya.
Gambar:
Setting rumah tradisional Tiongkok mampu menampilkan gambar memikat meski sebagian besar syuting dilakukan pada malam hari.
Act:
Donnie Yen sebagai Yong
Zhou Xun sebagai Xiao Wei
Vicky Zhao sebagai Pei Rong
Chen Kun sebagai Wang Sheng
Sun Li sebagai Xia Bing
Saya menyukai penjiwaan masing-masing karakter di film ini, terutama Zhou Xun yang semakin berkibar namanya belakangan ini. Zhao Wei dan Chen Ce Tan tidak perlu diragukan lagi kaliber aktingnya.
Sutradara:
Kelahiran Hongkong, Gordon Chan sudah terlibat dalam dunia perfilman sejak tahun 1980an dengan mengarahkan Jet Li, Jackie Chan dll. Kali ini mengangkat kisah tradisional Tiongkok yang sudah berusia lebih dari 300 tahun. Adaptasi yang fresh menjadi nilai tambahnya.
Komentar:
Meski didominasi nuansa drama cinta dengan percakapan yang bisa dibilang klise tidak menjadikan film ini membosankan. Dengan berlatar belakang kisah klasik yang sudah berulangkali ditulis ataupun difilmkan, Painted Skin versi terbaru ini tetap tontonan bermutu dari negeri China apalagi didukung dengan kombinasi bintang lawas dan anyar yang berhasil mengangkat film ini. Beberapa adegan pertarungan juga cukup real dan mendukung cerita secara keseluruhan. Wajib tonton apalagi untuk anda penggemar film Mandarin era 1980an!
Durasi:
100 menit
Overall:
7.5 out of 10
Dalam perjalanan memimpin pasukannya pulang dari medan perang, Jenderal Wang menyelamatkan seorang gadis cantik, Xiao Wei dari sekelompok bandit dan membawanya pulang tanpa mengetahui gadis tersebut merupakan jelmaan siluman rubah yang harus memakan jantung manusia untuk tetap berwujud manusia. Hanya istri Wang, Pei Rong yang mencurigainya karena beberapa keanehan yang dirasa tidak wajar. Sayang semuanya malah menganggap Pei Rong cemburu dengan kehadiran Xiao Wei. Dibantu mantan kekasih Pei Rong yakni pendekar Yong dan Pemburu Hantu, mereka berusaha mengungkap tabir Xiao Wei yang sesungguhnya.
Gambar:
Setting rumah tradisional Tiongkok mampu menampilkan gambar memikat meski sebagian besar syuting dilakukan pada malam hari.
Act:
Donnie Yen sebagai Yong
Zhou Xun sebagai Xiao Wei
Vicky Zhao sebagai Pei Rong
Chen Kun sebagai Wang Sheng
Sun Li sebagai Xia Bing
Saya menyukai penjiwaan masing-masing karakter di film ini, terutama Zhou Xun yang semakin berkibar namanya belakangan ini. Zhao Wei dan Chen Ce Tan tidak perlu diragukan lagi kaliber aktingnya.
Sutradara:
Kelahiran Hongkong, Gordon Chan sudah terlibat dalam dunia perfilman sejak tahun 1980an dengan mengarahkan Jet Li, Jackie Chan dll. Kali ini mengangkat kisah tradisional Tiongkok yang sudah berusia lebih dari 300 tahun. Adaptasi yang fresh menjadi nilai tambahnya.
Komentar:
Meski didominasi nuansa drama cinta dengan percakapan yang bisa dibilang klise tidak menjadikan film ini membosankan. Dengan berlatar belakang kisah klasik yang sudah berulangkali ditulis ataupun difilmkan, Painted Skin versi terbaru ini tetap tontonan bermutu dari negeri China apalagi didukung dengan kombinasi bintang lawas dan anyar yang berhasil mengangkat film ini. Beberapa adegan pertarungan juga cukup real dan mendukung cerita secara keseluruhan. Wajib tonton apalagi untuk anda penggemar film Mandarin era 1980an!
Durasi:
100 menit
Overall:
7.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Rabu, 24 September 2008
CHOCOLATE : Saat Gadis Autis Porak Porandakan Musuh
Storyline:
Yakuza bernama Masashi dan kekasihnya yang asli Thailand, Zin terpaksa berpisah karena Masashi ditugaskan ke Jepang kembali sementara Zin mengandung dan tetap tinggal di negaranya. Sayangnya kelahiran putri mereka, Zen tidaklah sempurna karena menderita autisme. Kekurangan tersebut menjadi kelebihan saat Zen menjadi sensitif panca inderanya dan menguasai berbagai ilmu beladiri termasuk Thai Boxing sebagai dasarnya. Bersama temannya Mang Moom, Zen remaja mulai mengumpulkan uang dari orang-orang yang berhutang pada ibunya yang tengah berjuang melawan kanker. Tugas yang tidak mudah ketika Zen harus menggunakan segenap kemampuannya.
Nice-to-know:
Awalnya beberapa adegan dalam film Jackie Chan dan Bruce Lee ditampilkan sekilas saat Zen menonton televisi. Tetapi akhirnya dihilangkan semua karena masalah lisensi termasuk beberapa scene yang sudah jadi.
Cast:
Yanin Vismitananda sebagai Zen
Hiroshi Abe sebagai Masashi
Pongpat Wachirabunjong sebagai No. 8
Taphon Phopwandee sebagai Mang Moom
Ammara Siripong sebagai Zin
Director:
Dipegang oleh Prachya Pinkaew yang pernah melejitkan Tony Jaa dalam Ong Bak (2003).
Comment:
JeeJa Yanin diganjar nominasi Asian Film Award 2009 lewat kategori Aktris Pendatang Baru Terbaik dan tampaknya pantas saja setelah mempertunjukkan kemampuan beladirinya yang mengagumkan disini. Itulah jualan utama film ini yaitu adegan aksi alias fighting scene di sepanjang durasinya. Bedanya kali ini protagonis wanita yang melakukannya dimana masih sedikit sekali aktris Asia yang mendapat porsi serupa. Sebut beberapa nama di masa silam seperti Michelle Yeoh, Cynthia Khan, Jade Leung dll yang rasanya belum didukung koreografi yang modern. Apalagi ditangani oleh Pinkaew yang sukses dengan Ong Bak yang fenomenal itu. Dari segi plot cerita harus diakui dangkal, bahkan tidak mengharuskan anda berpikir. Cukup duduk tenang menyaksikan aksi maut Yanin menghajar gerombolan lelaki di berbagai setting mulai dari pabrik es batu, rumah penjagalan dsb. Beruntung unsur humanis masih diselipkan dalam plotnya yaitu seorang anak "spesial", kurang secara fisik tetapi memiliki kelebihan tersendiri dalam hal mempelajari martial arts secara otodidak sejak kecil. Chocolate adalah sebuah film aksi Thailand yang akan membuat anda menghela nafas dan membuka mata lebar-lebar dari awal sampai akhir sambil membayangkan Bruce Lee atau Jackie Chan yang melakukannya dalam sosok gadis belia. Menarik bukan?
Durasi:
85 menit
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Yakuza bernama Masashi dan kekasihnya yang asli Thailand, Zin terpaksa berpisah karena Masashi ditugaskan ke Jepang kembali sementara Zin mengandung dan tetap tinggal di negaranya. Sayangnya kelahiran putri mereka, Zen tidaklah sempurna karena menderita autisme. Kekurangan tersebut menjadi kelebihan saat Zen menjadi sensitif panca inderanya dan menguasai berbagai ilmu beladiri termasuk Thai Boxing sebagai dasarnya. Bersama temannya Mang Moom, Zen remaja mulai mengumpulkan uang dari orang-orang yang berhutang pada ibunya yang tengah berjuang melawan kanker. Tugas yang tidak mudah ketika Zen harus menggunakan segenap kemampuannya.
Nice-to-know:
Awalnya beberapa adegan dalam film Jackie Chan dan Bruce Lee ditampilkan sekilas saat Zen menonton televisi. Tetapi akhirnya dihilangkan semua karena masalah lisensi termasuk beberapa scene yang sudah jadi.
Cast:
Yanin Vismitananda sebagai Zen
Hiroshi Abe sebagai Masashi
Pongpat Wachirabunjong sebagai No. 8
Taphon Phopwandee sebagai Mang Moom
Ammara Siripong sebagai Zin
Director:
Dipegang oleh Prachya Pinkaew yang pernah melejitkan Tony Jaa dalam Ong Bak (2003).
Comment:
JeeJa Yanin diganjar nominasi Asian Film Award 2009 lewat kategori Aktris Pendatang Baru Terbaik dan tampaknya pantas saja setelah mempertunjukkan kemampuan beladirinya yang mengagumkan disini. Itulah jualan utama film ini yaitu adegan aksi alias fighting scene di sepanjang durasinya. Bedanya kali ini protagonis wanita yang melakukannya dimana masih sedikit sekali aktris Asia yang mendapat porsi serupa. Sebut beberapa nama di masa silam seperti Michelle Yeoh, Cynthia Khan, Jade Leung dll yang rasanya belum didukung koreografi yang modern. Apalagi ditangani oleh Pinkaew yang sukses dengan Ong Bak yang fenomenal itu. Dari segi plot cerita harus diakui dangkal, bahkan tidak mengharuskan anda berpikir. Cukup duduk tenang menyaksikan aksi maut Yanin menghajar gerombolan lelaki di berbagai setting mulai dari pabrik es batu, rumah penjagalan dsb. Beruntung unsur humanis masih diselipkan dalam plotnya yaitu seorang anak "spesial", kurang secara fisik tetapi memiliki kelebihan tersendiri dalam hal mempelajari martial arts secara otodidak sejak kecil. Chocolate adalah sebuah film aksi Thailand yang akan membuat anda menghela nafas dan membuka mata lebar-lebar dari awal sampai akhir sambil membayangkan Bruce Lee atau Jackie Chan yang melakukannya dalam sosok gadis belia. Menarik bukan?
Durasi:
85 menit
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Sabtu, 20 September 2008
AWAKE : Dilema Mati Suri Ketika Operasi Jantung
Quotes:
Sam Lockwood-But hey you know what? As soon as you get out of here, we're gonna start from scratch. Get a little house on the beach, do it right, ya know? Chase seagulls, what do you say? As soon as you get out, I'll be right here.
Clay Beresford-I think my new heart will love you as much as my old one.
Cerita:
Clay Beresford, kepala perusahaan modal investasi jatuh cinta pada Sam sejak lama. Sayangnya hubungan tersebut terpaksa disembunyikan dikarenakan ibu Clay, Lilith tidak setuju. Sesungguhnya Clay tengah menunggu operasi transplantasi jantung dari dokter pribadinya Dr. Jack Harper dimana ia mengalami kelainan jantung. Perdebatan sempat terjadi saat Lilith bersikeras agar Clay ditangani pacar barunya yang juga seorang ahli bedah terkenal. Ketika operasi berlangsung, jiwa Clay merasa melayang-layang dan mulai mencaritahu apa yang sesungguhnya direncanakan orang-orang terdekatnya.
Gambar:
Keseluruhan mengambil beberapa lokasi di New York City termasuk Fordham University dan Bellevue Hospital tempat dilangsungkannya opersai Clay.
Cast:
Terlahir di Canada, Hayden Christensen memulai karirnya dalam peran kecil di In The Mouth Of Madness (1994). Kali ini bermain sebagai Clay Beresford, Hayden dituntut beremosi saat keadaan mati suri dan arwahnya mengembara.
Debutnya di tahun yang sama dengan Hayden yaitu Camp Nowhere (2004), Jessica Alba kebagian peran Sam Lockwood yang cantik dan kontras hubungannya dengan Clay maupun Lilith.
Lilith Beresford dan Dr. Jack Harper dipegang oleh aktris dan aktor senior masing-masing Lena Olin dan Terrence Howard.
Sutradara:
Penulisan sekaligus penyutradaraan pertama bagi Joby Harold yang asli berkebangsaan Inggris ini.
Comment:
Kelemahan utama film ini adalah skrip yang seakan mengesampingkan Howard dan Olin yang notabene aktor-aktris watak yang sangat baik. Bukan berarti Christensen atau Alba yang dijual disini bermain buruk, hanya saja konsistensi mereka belum teruji. Ada beberapa twist menarik yang berusaha disembunyikan tetapi tidak cukup menjadi magnet bagi penonton untuk tetap menerka sampai akhir karena sebagian di antara mereka mungkin sudah berpikir kesana. Plotnya pun tergolong sederhana dan sulit disisipi berbagai ledakan yang bisa saja menjadi bumerang. Sang sutradara yang notabene sama sekali baru dikatakan memiliki potensi, apalagi "pendekatan mimpi" yang digunakannya cenderung membantu mood film yang slow dan agak lemah. Secara keseluruhan, Awake adalah thriller "kecil" yang condong jatuh ke kategori drama, tidak buruk tapi tidak bisa dibilang baik juga.
Durasi:
80 menit
U.S. Box Office:
$14,373,825 till March 2008
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Sam Lockwood-But hey you know what? As soon as you get out of here, we're gonna start from scratch. Get a little house on the beach, do it right, ya know? Chase seagulls, what do you say? As soon as you get out, I'll be right here.
Clay Beresford-I think my new heart will love you as much as my old one.
Cerita:
Clay Beresford, kepala perusahaan modal investasi jatuh cinta pada Sam sejak lama. Sayangnya hubungan tersebut terpaksa disembunyikan dikarenakan ibu Clay, Lilith tidak setuju. Sesungguhnya Clay tengah menunggu operasi transplantasi jantung dari dokter pribadinya Dr. Jack Harper dimana ia mengalami kelainan jantung. Perdebatan sempat terjadi saat Lilith bersikeras agar Clay ditangani pacar barunya yang juga seorang ahli bedah terkenal. Ketika operasi berlangsung, jiwa Clay merasa melayang-layang dan mulai mencaritahu apa yang sesungguhnya direncanakan orang-orang terdekatnya.
Gambar:
Keseluruhan mengambil beberapa lokasi di New York City termasuk Fordham University dan Bellevue Hospital tempat dilangsungkannya opersai Clay.
Cast:
Terlahir di Canada, Hayden Christensen memulai karirnya dalam peran kecil di In The Mouth Of Madness (1994). Kali ini bermain sebagai Clay Beresford, Hayden dituntut beremosi saat keadaan mati suri dan arwahnya mengembara.
Debutnya di tahun yang sama dengan Hayden yaitu Camp Nowhere (2004), Jessica Alba kebagian peran Sam Lockwood yang cantik dan kontras hubungannya dengan Clay maupun Lilith.
Lilith Beresford dan Dr. Jack Harper dipegang oleh aktris dan aktor senior masing-masing Lena Olin dan Terrence Howard.
Sutradara:
Penulisan sekaligus penyutradaraan pertama bagi Joby Harold yang asli berkebangsaan Inggris ini.
Comment:
Kelemahan utama film ini adalah skrip yang seakan mengesampingkan Howard dan Olin yang notabene aktor-aktris watak yang sangat baik. Bukan berarti Christensen atau Alba yang dijual disini bermain buruk, hanya saja konsistensi mereka belum teruji. Ada beberapa twist menarik yang berusaha disembunyikan tetapi tidak cukup menjadi magnet bagi penonton untuk tetap menerka sampai akhir karena sebagian di antara mereka mungkin sudah berpikir kesana. Plotnya pun tergolong sederhana dan sulit disisipi berbagai ledakan yang bisa saja menjadi bumerang. Sang sutradara yang notabene sama sekali baru dikatakan memiliki potensi, apalagi "pendekatan mimpi" yang digunakannya cenderung membantu mood film yang slow dan agak lemah. Secara keseluruhan, Awake adalah thriller "kecil" yang condong jatuh ke kategori drama, tidak buruk tapi tidak bisa dibilang baik juga.
Durasi:
80 menit
U.S. Box Office:
$14,373,825 till March 2008
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Jumat, 19 September 2008
MAMMA MIA! : Pencarian Ayah Kandung Menjelang Pernikahan
Quotes:
Donna-You sound like you're having fun already.
Ali-Oh, we are!
Donna-[woefully] I used to have fun!
Ali-[giggles] Oh, we know!
[Donna looks worried]
Cerita:
Calon mempelai Sophie sedang dalam misi pencarian ayahnya sebelum hari pernikahannya. Hanya ada satu masalah, Sophie tidak tahu pasti siapa dia. Setelah diam-diam membaca buku harian ibunya Donna, Sophie menemukan fakta tiga mantan kekasih ibunya itu. Lantas Sophie mengundang ketiganya dan berusaha mencari tahu apa yang sesungguhnya pernah terjadi di antara Sam, Bill, Harry dengan ibunya di masa lalu sekaligus menentukan jati dirinya sendiri.
Durasi:
100 menit
U.S. Box Office:
$144,130,063 till early Nov 2008
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Donna-You sound like you're having fun already.
Ali-Oh, we are!
Donna-[woefully] I used to have fun!
Ali-[giggles] Oh, we know!
[Donna looks worried]
Cerita:
Calon mempelai Sophie sedang dalam misi pencarian ayahnya sebelum hari pernikahannya. Hanya ada satu masalah, Sophie tidak tahu pasti siapa dia. Setelah diam-diam membaca buku harian ibunya Donna, Sophie menemukan fakta tiga mantan kekasih ibunya itu. Lantas Sophie mengundang ketiganya dan berusaha mencari tahu apa yang sesungguhnya pernah terjadi di antara Sam, Bill, Harry dengan ibunya di masa lalu sekaligus menentukan jati dirinya sendiri.
Gambar:
Sebagian besar bersetting di Yunani yang menampilkan lanskap laut biru dan perbukitan alami yang sangat indah.
Act:
Meryl Streep sebagai Donna Sheridan
Meryl Streep sebagai Donna Sheridan
Amanda Seyfried sebagai Sophie Sheridan
Pierce Brosnan sebagai Sam Carmichael
Colin Firth sebagai Harry Bright
Stellan Skarsgard sebagai Bill Anderson
Julie Walters sebagai Rosie
Rachel McDowall sebagai Lisa
Dominic Cooper sebagai Sky
Semuanya tampil fun dan atraktif saat bernyanyi sambil berkoreografi!
Sutradara:
Karya layar lebar perdana bagi Phyllida Lloyd selepas membesut satu-satunya serial televisi Gloriana (2000). Tugas yang samasekali tidak mudah tapi dijawabnya dengan baik.
Komentar:
Tidak mudah mengangkat suatu pentas sukses yang berulangkali dimainkan di panggung Broadway ke dalam layar lebar. Pertama, keterbatasan seni panggung sehingga memfokuskan pada nyanyian dan tari dibandingkan cerita. Sedangkan pada layar lebar sebaliknya, cerita seakan lebih diprioritaskan dibanding segalanya. Dalam hal ini, "Mamma Mia!" bisa dibilang gagal karena tidak satupun cast bernyanyi di atas rata-rata. Kedua, lagu-lagu ABBA yang timeless harus diinterpretasikan untuk mengangkat cerita secara prima. Dalam hal ini, "Mamma Mia!" bolehlah mendapat ponten baik karena lirik yang kuat dan pas dengan jalinan cerita. Di luar dua poin utama "Mamma Mia!" itu, usaha Streep dan Seyfried boleh diacungi jempol karena berhasil menciptakan chemistry yang baik sebagai ibu dan anak sehingga penonton masih bisa bersimpati mengikuti kiprah mereka. Kekurangan yang paling mencolok mungkin dari gaya penyutradaraan yang terasa amatir, sinematografi yang buruk entah karena pencahayaan yang overexposure atau underexposure. Kesimpulannya, Mamma Mia! hanya akan memuaskan dahaga anda dengan lagu-lagu nostalgia ABBA dan setidaknya bisa ikut bernyanyi selama 90 menit. Tidak buruk kan?
Soundtrack:
"I Have A Dream" by Amanda Seyfried
"Honey, Honey" by Amanda Seyfried
"Money, Money, Money" by Meryl Streep
"Mamma Mia" by Meryl Streep
"Chiquitita" by Julie Walters and Christine Baranski
"Super Trouper" by Meryl Streep, Julie Walters and Christine Baranski
"Dancing Queen" by Meryl Streep, Julie Walters and Christine Baranski
"Our Last Summer" by Amanda Seyfried, Pierce Brosnan, Stellan Skarsgard and Colin Firth
"Lay All Your Love On Me" by Amanda Seyfried and Dominic Cooper
"Gimme! Gimme! Gimme! (A Man After Midnight)" by Amanda Seyfried, Meryl Streep, Julie Walters, Christine Baranski, Pierce Brosnan, Stellan Skarsgard, Colin Firth and Dominic Cooper
"Voulez-Vous" by Amanda Seyfried, Meryl Streep, Julie Walters, Christine Baranski, Pierce Brosnan, Stellan Skarsgard, Colin Firth and Dominic Cooper
"SOS" by Meryl Streep and Pierce Brosnan
"Does Your Mother Know" by Christine Baranski and Philip Michael
"Slipping Through My Fingers" by Amanda Seyfried and Meryl Streep
"The Winner Takes It All" by Meryl Streep
"Under Attack"
"Knowing Me, Knowing You"
"I Do, I Do, I Do, I Do, I Do" by Amanda Seyfried, Meryl Streep, Julie Walters, Christine Baranski, Pierce Brosnan, Stellan Skarsgard, Colin Firth and Dominic Cooper
"When All Is Said And Done" by Amanda Seyfried, Meryl Streep, Julie Walters, Christine Baranski, Pierce Brosnan, Stellan Skarsgard, Colin Firth and Dominic Cooper
"Take A Chance On Me" by Julie Walters and Stellan Skarsgard
"The Name Of The Game" by Amanda Seyfried and Stellan Skarsgard
"Waterloo" by Amanda Seyfried, Meryl Streep, Julie Walters, Christine Baranski, Pierce Brosnan, Stellan Skarsgard, Colin Firth and Dominic Cooper
"Thank You For The Music" by Amanda Seyfried
Durasi:
100 menit
$144,130,063 till early Nov 2008
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Kamis, 18 September 2008
DREAM TEAM : Kejuaraan Tarik Tambang Nasional Sekolah TK
Cerita:
Huakeaw adalah bocah berusia 5 tahun yang bermasalah dengan asma. Walau demikian ia berinisiatif membentuk tim tarik tambang TK sekolahnya untuk bertanding di kejuaraan nasional ke-18. Waktu yang singkat, dimanfaatkan guru Nulek mencari pelatih anak-anak tersebut yang kemudian ditemukannya pada sosok seorang pelatih sepakbola SMU, Byrd. Berhasilkah tim yang menamakan diri nya DREAM TEAM tersebut dalam kompetisi yang ketat sekaligus menemukan diri mereka sendiri di dalam situasi yang sulit sekalipun?
Gambar:
Huakeaw adalah bocah berusia 5 tahun yang bermasalah dengan asma. Walau demikian ia berinisiatif membentuk tim tarik tambang TK sekolahnya untuk bertanding di kejuaraan nasional ke-18. Waktu yang singkat, dimanfaatkan guru Nulek mencari pelatih anak-anak tersebut yang kemudian ditemukannya pada sosok seorang pelatih sepakbola SMU, Byrd. Berhasilkah tim yang menamakan diri nya DREAM TEAM tersebut dalam kompetisi yang ketat sekaligus menemukan diri mereka sendiri di dalam situasi yang sulit sekalipun?
Gambar:
Suasana TK yang ceria dengan wajah-wajah polos rasanya ingin membuat kita kembali ke masa lalu.
Act:
Sakonrat Woraurai sebagai Nulek
Amarin Nitiphon sebagai Ayah Huakeaw
Amarin Nitiphon sebagai Ayah Huakeaw
Kert Kitchareoun sebagai Coach Byrd
Harus diakui bintang-bintang film ini adalah bocah-bocah yang mampu tampil natural dan bertingkah menggemaskan, diantaranya adalah:
Kritsada Chanapaicharoensuk sebagai Huakeaw
Sanpawat Surakreangsak sebagai Zen 1
Thanatad Kwansaitam sebagai Pae
Sutradara:
Kittikorn Laiwsirikun sukses membesut film keluarga dengan cerita ringan mengenai perjuangan anak-anak 5 tahunan yang mempunyai motivasi tinggi tapi tetap menarik untuk disimak karena sarat dengan pesan moral.
Komentar:
Anak-anak memang sudah sering ditampilkan dalam film. Namun perjuangan siswa-siswi SD yang bersemangat mengikuti pertandingan bernuansa olahraga? Rasanya belum banyak dibahas. Ini jawaban dari pertanyaan tersebut. Polah tingkah bintang cilik yang lugu dan jenaka, didukung dengan eksekusi skrip yang mengalir dengan asyik membuat Dream Team pilihan utama sebagai tontonan keluarga.
Durasi:
90 menit
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Rabu, 17 September 2008
MISSING : Gangguan Jiwa Kehilangan Cinta?
Original title:
Sam hoi tsam yan
Storyline:
Psikiater cantik, Gao Jing dikenalkan oleh bekas pasiennya, Xiaokai kepada kakaknya, Guodong yang gemar menyelam. Guodong ingin mengajak Gao menyelam untuk melihat Feng Lai, kota kuno bawah laut di Kepulauan Ryukyu. Sebenarnya dia menyimpan sebuah cincin di lokasi tersebut dan bersumpah jika sudah menemukan cinta sejatinya, Guodong akan melamar wanita tersebut di sana. Namun ketika menyelam bersama, Guodong tewas dengan jasad ditemukan tanpa kepala. Gao yang sempat koma ingin mengubur kenangan atas Guodong tetapi merasa penasaran apa yang sesungguhnya terjadi saat kejadian itu berlangsung.
Nice-to-know:
Didistribusikan internasional oleh Mandarin Films Distribution Co.
Cast:
Angelica Lee sebagai Dr. Gao Jing
Isabella Leong sebagai Chen Xiao Kai
Chang Chen sebagai Simon
Guo Xiaodong sebagai Dave Chen Guo Dong
Tony Leung Ka Fai sebagai Dr. Edward Tong
Director:
Sejauh ini Tsui Hark sudah menggarap 40 film-film ternama Hongkong yang diawali lewat debutnya dalam Die bian (1979).
Comment:
Film ini dikategorikan drama horror thriller dan ditangani sutradara sekelas Tsui Hark dengan bintang Angelica Lee dan Isabella Leong. Terdengar menjanjikan bukan? Nyatanya penonton seperti diajak naik rollercoaster yang tiada tentu arahnya dengan pergerakan yang teramat sangat lambat.
Paruh pertama kita disuguhkan kejutan demi kejutan dalam nuansa horor seperti penampakan wanita berambut panjang, suara-suara dalam ruang sepi, isi kotak misterius dsb. Kesemuanya itu harus diakui cukup orisinil dan mampu mendirikan bulu kuduk anda. Pendalaman tiga karakter utama yakni Gao Jing, Guodong, Xiao Kai baru dimulai di paruh kedua. Flashback masa lalu dan masa kini seakan dipisahkan oleh tirai yang tipis, hal ini memang bertujuan untuk membuat penonton bertanya-tanya dan terus penasaran mengikuti alurnya. Namun sayangnya subplot demi subplot yang dikembangkan tidak terkendali tanpa terselesaikan dengan baik sehingga audiens seperti kehilangan fokus utama. Apa yang ingin disampaikan? Hubungan kekasih yang terpisahkan maut? Dokter-pasien yang absurd? Atau arwah penasaran yang ingin berpesan kepada yang hidup?
Terlepas dari segala kekurangan tersebut di atas, Missing masih unggul dalam segi sinematografi yang konsisten dengan sesekali mengambil scene di bawah laut. Momen kehilangan cinta yang emosional berusaha disampaikan akhirnya menutup ending nyaris tanpa konklusi. Antiklimaks!
Durasi:
115 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Sam hoi tsam yan
Storyline:
Psikiater cantik, Gao Jing dikenalkan oleh bekas pasiennya, Xiaokai kepada kakaknya, Guodong yang gemar menyelam. Guodong ingin mengajak Gao menyelam untuk melihat Feng Lai, kota kuno bawah laut di Kepulauan Ryukyu. Sebenarnya dia menyimpan sebuah cincin di lokasi tersebut dan bersumpah jika sudah menemukan cinta sejatinya, Guodong akan melamar wanita tersebut di sana. Namun ketika menyelam bersama, Guodong tewas dengan jasad ditemukan tanpa kepala. Gao yang sempat koma ingin mengubur kenangan atas Guodong tetapi merasa penasaran apa yang sesungguhnya terjadi saat kejadian itu berlangsung.
Nice-to-know:
Didistribusikan internasional oleh Mandarin Films Distribution Co.
Cast:
Angelica Lee sebagai Dr. Gao Jing
Isabella Leong sebagai Chen Xiao Kai
Chang Chen sebagai Simon
Guo Xiaodong sebagai Dave Chen Guo Dong
Tony Leung Ka Fai sebagai Dr. Edward Tong
Director:
Sejauh ini Tsui Hark sudah menggarap 40 film-film ternama Hongkong yang diawali lewat debutnya dalam Die bian (1979).
Comment:
Film ini dikategorikan drama horror thriller dan ditangani sutradara sekelas Tsui Hark dengan bintang Angelica Lee dan Isabella Leong. Terdengar menjanjikan bukan? Nyatanya penonton seperti diajak naik rollercoaster yang tiada tentu arahnya dengan pergerakan yang teramat sangat lambat.
Paruh pertama kita disuguhkan kejutan demi kejutan dalam nuansa horor seperti penampakan wanita berambut panjang, suara-suara dalam ruang sepi, isi kotak misterius dsb. Kesemuanya itu harus diakui cukup orisinil dan mampu mendirikan bulu kuduk anda. Pendalaman tiga karakter utama yakni Gao Jing, Guodong, Xiao Kai baru dimulai di paruh kedua. Flashback masa lalu dan masa kini seakan dipisahkan oleh tirai yang tipis, hal ini memang bertujuan untuk membuat penonton bertanya-tanya dan terus penasaran mengikuti alurnya. Namun sayangnya subplot demi subplot yang dikembangkan tidak terkendali tanpa terselesaikan dengan baik sehingga audiens seperti kehilangan fokus utama. Apa yang ingin disampaikan? Hubungan kekasih yang terpisahkan maut? Dokter-pasien yang absurd? Atau arwah penasaran yang ingin berpesan kepada yang hidup?
Terlepas dari segala kekurangan tersebut di atas, Missing masih unggul dalam segi sinematografi yang konsisten dengan sesekali mengambil scene di bawah laut. Momen kehilangan cinta yang emosional berusaha disampaikan akhirnya menutup ending nyaris tanpa konklusi. Antiklimaks!
Durasi:
115 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Sabtu, 06 September 2008
BODY #19 : Delusi Ataukah Kenyataan Yang Mengungkap Semua?
Cerita:
Chon adalah mahasiswa teknik yang tinggal bersama saudara perempuannya, Ae di sebuah rumah kontrakan. Karena kerapkali diganggu mimpi buruk tentang seorang wanita yang terlupakan, penampakan janin dan diikuti kucing hitam, Chon memeriksakan dirinya pada dokter yang merekomendasikannya pada seorang psikiater cantik, Usa. Mati-matian Chon berusaha menyangkal dirinya yang mulai dianggap tidak waras. Perlahan-lahan potongan misteri mulai terkuak saat Chon mendapatkan nama seorang wanita, Dararai. Chon bertekad mencari tahu apa yang sebetulnya terjadi. Sementara itu korban demi korban di sekitarnya mulai berjatuhan..
Gambar:
Komentar:
Chon adalah mahasiswa teknik yang tinggal bersama saudara perempuannya, Ae di sebuah rumah kontrakan. Karena kerapkali diganggu mimpi buruk tentang seorang wanita yang terlupakan, penampakan janin dan diikuti kucing hitam, Chon memeriksakan dirinya pada dokter yang merekomendasikannya pada seorang psikiater cantik, Usa. Mati-matian Chon berusaha menyangkal dirinya yang mulai dianggap tidak waras. Perlahan-lahan potongan misteri mulai terkuak saat Chon mendapatkan nama seorang wanita, Dararai. Chon bertekad mencari tahu apa yang sebetulnya terjadi. Sementara itu korban demi korban di sekitarnya mulai berjatuhan..
Gambar:
Penggunaan wide-angled camera dengan beberapa setting yang tertata rapi menjadikan film ini berkualitas dalam sinematografinya.
Act:
Arak Amornsupasiri sebagai Chonlasith mendominasi cerita dari awal sampai akhir walaupun eksistensi dirinya dipertanyakan. Arak bermain sangat baik sebagai Chon yang tertekan dengan mimpi buruk yang dialaminya dan berusaha mencari jawaban atas hal mistis yang dialaminya.
Pathawarin Timkul sebagai Dararai memberikan citra magis menyeramkan sebagai seorang profesor ahli hipnosis yang misterius.
Sutradara:
Paween Purijitpanya yang juga bertindak sebagai penulis film ini bersama Chukiat Sakveerakul berhasil memadukan elemen horor, teka-teki, kejutan menjadi sebuah tontonan utuh. Tidak heran namanya menjadi perbincangan setelah membesut film ini yang juga mencetak sukses di Singapura.
Komentar:
Khas Thailand yang pandai melakukan twist cerita walau menjadi agak dipaksakan pada akhirnya. Durasi yang panjang menuntun penonton menyusun puzzle yang ada dari awal sampai akhir sehingga mendapatkan suatu gambaran yang sulit diterka. Film yang menyeramkan karena banyak terdapat spesial efek CGI yang membantu penampakan hantu sekaligus indah karena segala sesuatunya dalam film ini tersusun dengan rapi.
Durasi:
120 menit
Overall:
8 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Jumat, 05 September 2008
GEORGIA RULE : Kompleksitas Wanita Tiga Generasi
Quotes:
Harlan-You're a dangerous girl, aren't you?
Rachel-It depends on what you define as dangerous.
Harlan-Safer to get thrown from a horse.
Rachel-But you don't have to brush me or feed me after riding me.
Cerita:
Rachel mendatangi neneknya Georgia untuk liburan musim panas, meninggalkan beberapa persoalan penting di rumah. Selepas mengantar, ibu pecandu alkoholnya bahkan terburu-buru kembali ke California untuk bersama suaminya. Rachel kemudian mengguncang kota kecil tersebut dengan polah tingkahnya yang bebas radikal sampai pada akhirnya ia membuka rahasia terdalamnya kepada salah satu teman baru dan ibunya Lilly kembali untuk mencari tahu kebenarannya. Saling memahami untuk merumuskan masalah pun tampaknya suatu hal yang sulit dilakukan..
Gambar:
Walau semua bersetting di California, suasana kota kecil berhasil diciptakan dengan baik lengkap dengan pemandangan sungainya yang tenang.
Act:
Kembali setelah terakhir muncul dalam Monster-In-Law, Jane Fonda kali ini berperan sebagai Georgia, wanita tua yang sepintas terlihat nyentrik tetapi bijaksana.
Pernah mendukung Freaky Friday (2003), Lindsay Lohan seakan menjadi dirinya sendiri sebagai Rachel Wilcox, gadis remaja pemberontak yang bermasa lalu kelam.
Felicity Huffman pertama muncul dalam Things Change (1988), dalam Georgia Rule bermain sebagai Lilly, seorang ibu eksentrik yang berusaha memahami hidupnya sendiri tetapi dari sudut pandangnya sendiri.
Dermot Mulroney yang paling dikenal mendampingi Julia Roberts dalam My Best Friend's Wedding (1997) memerankan Dr. Simon Ward yang berduka atas kematian istri dan anaknya 3 tahun silam.
Garrett Hedlund sebagai Harlan, remaja pria yang religius dan lurus-lurus saja hidupnya.
Sutradara:
Garry Marshall adalah orang senior perfilman Hollywood yang sudah banyak terlibat dalam puluhan judul baik sebagai aktor, produser, penulis skenario maupun sutradara. Karya layar lebar pertamanya adalah Young Doctors In Love (1986).
Komentar:
Karakter Rachel yang liar, blak-blakan, pembangkang juga aktif secara seksual menjadi sentral cerita yang menghubungkan ibunya dengan neneknya juga. Awalnya mungkin kita terganggu tapi pada akhirnya merasa itu hal yang sangat nyata dan bisa diterima. Terima kasih pada ketiga aktris utama yang berakting baik sehingga menghidupkan nyawa film ini dengan dibantu kaliberitas sang sutradara. Meski tidak sampai tahap berkualitas festival, Georgia Rule bisa menjadi refleksi kehidupan yang patut direnungkan bersama.
Durasi:
110 menit
U.S. Box Office:
$18,882,880 till Jun 2007
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Harlan-You're a dangerous girl, aren't you?
Rachel-It depends on what you define as dangerous.
Harlan-Safer to get thrown from a horse.
Rachel-But you don't have to brush me or feed me after riding me.
Cerita:
Rachel mendatangi neneknya Georgia untuk liburan musim panas, meninggalkan beberapa persoalan penting di rumah. Selepas mengantar, ibu pecandu alkoholnya bahkan terburu-buru kembali ke California untuk bersama suaminya. Rachel kemudian mengguncang kota kecil tersebut dengan polah tingkahnya yang bebas radikal sampai pada akhirnya ia membuka rahasia terdalamnya kepada salah satu teman baru dan ibunya Lilly kembali untuk mencari tahu kebenarannya. Saling memahami untuk merumuskan masalah pun tampaknya suatu hal yang sulit dilakukan..
Gambar:
Walau semua bersetting di California, suasana kota kecil berhasil diciptakan dengan baik lengkap dengan pemandangan sungainya yang tenang.
Act:
Kembali setelah terakhir muncul dalam Monster-In-Law, Jane Fonda kali ini berperan sebagai Georgia, wanita tua yang sepintas terlihat nyentrik tetapi bijaksana.
Pernah mendukung Freaky Friday (2003), Lindsay Lohan seakan menjadi dirinya sendiri sebagai Rachel Wilcox, gadis remaja pemberontak yang bermasa lalu kelam.
Felicity Huffman pertama muncul dalam Things Change (1988), dalam Georgia Rule bermain sebagai Lilly, seorang ibu eksentrik yang berusaha memahami hidupnya sendiri tetapi dari sudut pandangnya sendiri.
Dermot Mulroney yang paling dikenal mendampingi Julia Roberts dalam My Best Friend's Wedding (1997) memerankan Dr. Simon Ward yang berduka atas kematian istri dan anaknya 3 tahun silam.
Garrett Hedlund sebagai Harlan, remaja pria yang religius dan lurus-lurus saja hidupnya.
Sutradara:
Garry Marshall adalah orang senior perfilman Hollywood yang sudah banyak terlibat dalam puluhan judul baik sebagai aktor, produser, penulis skenario maupun sutradara. Karya layar lebar pertamanya adalah Young Doctors In Love (1986).
Komentar:
Karakter Rachel yang liar, blak-blakan, pembangkang juga aktif secara seksual menjadi sentral cerita yang menghubungkan ibunya dengan neneknya juga. Awalnya mungkin kita terganggu tapi pada akhirnya merasa itu hal yang sangat nyata dan bisa diterima. Terima kasih pada ketiga aktris utama yang berakting baik sehingga menghidupkan nyawa film ini dengan dibantu kaliberitas sang sutradara. Meski tidak sampai tahap berkualitas festival, Georgia Rule bisa menjadi refleksi kehidupan yang patut direnungkan bersama.
Durasi:
110 menit
U.S. Box Office:
$18,882,880 till Jun 2007
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Rabu, 03 September 2008
BABYLON A.D. : Kala Masa Depan Peradaban Di Tangan Seorang Gadis
Quotes:
Gorsky-Cross me and you'll have no place to hide anymore, Toorop.
Toorop-It goes both ways, Gorsky.
Cerita:
Di Babylon A.D. kehidupan masa depan gelap, hanya ada satu aturan membunuh atau dibunuh. Adalah Toorop, pembunuh bayaran sadis yang dibayar untuk menyelundupkan seorang gadis misterius dari Eropa Utara ke kota gemerlap New York. Diburu di setiap langkahnya, Toorop berusaha menemukan rahasia menakjubkan yang akan membawa seluruh dunia bertekuk lutut padanya.
Gambar:
Bertempat di Swedia, Perancis hingga ke Republik Ceko, Babylon A.D. berusaha menggambarkan dunia futuristik yang sangat chaos!
Act:
Pernah memerankan karakter yang hampir sama dalam The Chronicles Of Riddick (2004), Vin Diesel merupakan salah satu aktor laga paling ternama Hollywood saat ini mengambil tokoh Toorop yang kasar sekaligus tangguh.
Mengawali karirnya dalam The Owl vs Bumbo (1984), Michelle Yeoh sebagai Sister Rebeka, pelindung Aurora yang juga menguasai beladiri.
Film berbahasa Inggris pertama bagi aktris Perancis berusia 27 tahun, Melanie Thierry ini sebagai Aurora, kunci jawaban dari masa depan gelap yang absurd.
Sutradara:
Kembali setelah absen 5 tahun sejak Gothika (2003), Mathieu Kassovitz yang asli Perancis ini berkesempatan mengarahkan action futuristik yang diilhami dari novel karya Maurice G. Dantec.
Komentar:
Sulit memulai review ini karena jujur saya tidak tahu apa yang akan saya tulis. Ok katakanlah saya selalu netral dan antusias setiap memulai menyaksikan sebuah film, tetapi dari awal sampai akhir rasanya Babylon A.D. melupakan dua intisari dalam penceritaannya yaitu seperti kebingungan mencari bagian klimaksnya dan lagi solusi atas klimaks tersebut yang sangat menyedihkan. Apalagi endingnya yang seakan membuka kemungkinan sekuel ternyata bagi sebagian besar orang sangat konyol. Hm, sebetulnya film ini memiliki potensi terutama didukung set-up yang keren disertai dengan beberapa aksi yang baik juga akting yang sebetulnya tidak buruk. Kesimpulannya: Film ini terlalu dipaksakan modern dengan plot yang teramat bodoh tanpa logika apapun!
Durasi:
90 menit
U.S. Box Office:
$22,531,698 till mid Nov 2008
Overall:
6.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Gorsky-Cross me and you'll have no place to hide anymore, Toorop.
Toorop-It goes both ways, Gorsky.
Cerita:
Di Babylon A.D. kehidupan masa depan gelap, hanya ada satu aturan membunuh atau dibunuh. Adalah Toorop, pembunuh bayaran sadis yang dibayar untuk menyelundupkan seorang gadis misterius dari Eropa Utara ke kota gemerlap New York. Diburu di setiap langkahnya, Toorop berusaha menemukan rahasia menakjubkan yang akan membawa seluruh dunia bertekuk lutut padanya.
Gambar:
Bertempat di Swedia, Perancis hingga ke Republik Ceko, Babylon A.D. berusaha menggambarkan dunia futuristik yang sangat chaos!
Act:
Pernah memerankan karakter yang hampir sama dalam The Chronicles Of Riddick (2004), Vin Diesel merupakan salah satu aktor laga paling ternama Hollywood saat ini mengambil tokoh Toorop yang kasar sekaligus tangguh.
Mengawali karirnya dalam The Owl vs Bumbo (1984), Michelle Yeoh sebagai Sister Rebeka, pelindung Aurora yang juga menguasai beladiri.
Film berbahasa Inggris pertama bagi aktris Perancis berusia 27 tahun, Melanie Thierry ini sebagai Aurora, kunci jawaban dari masa depan gelap yang absurd.
Sutradara:
Kembali setelah absen 5 tahun sejak Gothika (2003), Mathieu Kassovitz yang asli Perancis ini berkesempatan mengarahkan action futuristik yang diilhami dari novel karya Maurice G. Dantec.
Komentar:
Sulit memulai review ini karena jujur saya tidak tahu apa yang akan saya tulis. Ok katakanlah saya selalu netral dan antusias setiap memulai menyaksikan sebuah film, tetapi dari awal sampai akhir rasanya Babylon A.D. melupakan dua intisari dalam penceritaannya yaitu seperti kebingungan mencari bagian klimaksnya dan lagi solusi atas klimaks tersebut yang sangat menyedihkan. Apalagi endingnya yang seakan membuka kemungkinan sekuel ternyata bagi sebagian besar orang sangat konyol. Hm, sebetulnya film ini memiliki potensi terutama didukung set-up yang keren disertai dengan beberapa aksi yang baik juga akting yang sebetulnya tidak buruk. Kesimpulannya: Film ini terlalu dipaksakan modern dengan plot yang teramat bodoh tanpa logika apapun!
Durasi:
90 menit
U.S. Box Office:
$22,531,698 till mid Nov 2008
Overall:
6.5 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
SCARED : Perjalanan Masa Orientasi Berbuntut Teror
Cerita:
Sekelompok siswa baru bepergian ke luar kota dalam rangka masa orientasi. Dalam perjalanan, mereka menyeberangi jembatan sungai tua yang merupakan satu-satunya jalan untuk sampai ke tengah hutan gelap. Bisa ditebak kemudian bis terjerumus. Para siswa yang selamat berusaha mencari jalan ke tengah hutan dan menemukan kota misterius yang tidak berpenghuni tanpa menyadari ada pembunuh keji yang mengintai nyawa mereka satu persatu. Hanya yang selamat yang akan mampu menjelaskan semuanya.
Gambar:
Suasana mencekam sepanjang film berhasil ditampilkan di sebuah hutan gelap dan kota tidak berpenghuni ditambah dengan pemandangan sadis saat terbunuhnya satu persatu siswa tersebut.
Act:
Sumonrat Wattanaselarat sebagai Phii May
Wongthep Khunarattanrat sebagai Jonathan
Amornpan Kongtrakarn sebagai Mew
Atchara Sawangwai sebagai Awm
Kenta Sikjiya sebagai Kenta
Buanphot Jaikanthaa sebagai Mai
Chatchawan Sida sebagai Bawmp
Sutradara:
Memulai karirnya dalam Formalin Man (2004), kali ini Pakpoom Wongjinda bertindak sebagai penulis skenario sekaligus sutradara film berjudul asli Rap nawng sayawng khwan ini.
Komentar:
Plot cerita film ini sangat simpel, sekumpulan siswa-siswi tersesat di tempat asing untuk kemudian dibantai satu persatu secara misterius. Tentunya tema yang sangat familiar terutama dari Eropa/Amerika. Namun dari Asia bisa dihitung dengan jari beberapa yang sudah dikenal luas dan Thailand merupakan salah satu pemegang inovasinya. Terbukti Scared digarap dengan baik, ketegangan terjaga dari awal sampai akhir, adegan pembunuhan pun terasa nyata kalau tidak mau dibilang kelewat sadis. Sayangnya semua itu dirusak oleh twist di ending yang sepertinya tidak perlu. Tapi setidaknya film ini bisa memuaskan mereka yang memang fan dari slasher movie apalagi dengan tambahan gadis-gadis cantik.
Durasi:
80 menit
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Sekelompok siswa baru bepergian ke luar kota dalam rangka masa orientasi. Dalam perjalanan, mereka menyeberangi jembatan sungai tua yang merupakan satu-satunya jalan untuk sampai ke tengah hutan gelap. Bisa ditebak kemudian bis terjerumus. Para siswa yang selamat berusaha mencari jalan ke tengah hutan dan menemukan kota misterius yang tidak berpenghuni tanpa menyadari ada pembunuh keji yang mengintai nyawa mereka satu persatu. Hanya yang selamat yang akan mampu menjelaskan semuanya.
Gambar:
Suasana mencekam sepanjang film berhasil ditampilkan di sebuah hutan gelap dan kota tidak berpenghuni ditambah dengan pemandangan sadis saat terbunuhnya satu persatu siswa tersebut.
Act:
Sumonrat Wattanaselarat sebagai Phii May
Wongthep Khunarattanrat sebagai Jonathan
Amornpan Kongtrakarn sebagai Mew
Atchara Sawangwai sebagai Awm
Kenta Sikjiya sebagai Kenta
Buanphot Jaikanthaa sebagai Mai
Chatchawan Sida sebagai Bawmp
Sutradara:
Memulai karirnya dalam Formalin Man (2004), kali ini Pakpoom Wongjinda bertindak sebagai penulis skenario sekaligus sutradara film berjudul asli Rap nawng sayawng khwan ini.
Komentar:
Plot cerita film ini sangat simpel, sekumpulan siswa-siswi tersesat di tempat asing untuk kemudian dibantai satu persatu secara misterius. Tentunya tema yang sangat familiar terutama dari Eropa/Amerika. Namun dari Asia bisa dihitung dengan jari beberapa yang sudah dikenal luas dan Thailand merupakan salah satu pemegang inovasinya. Terbukti Scared digarap dengan baik, ketegangan terjaga dari awal sampai akhir, adegan pembunuhan pun terasa nyata kalau tidak mau dibilang kelewat sadis. Sayangnya semua itu dirusak oleh twist di ending yang sepertinya tidak perlu. Tapi setidaknya film ini bisa memuaskan mereka yang memang fan dari slasher movie apalagi dengan tambahan gadis-gadis cantik.
Durasi:
80 menit
Overall:
7 out of 10
Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!