Rabu, 27 Februari 2008

GHOST MOTHER : "Kembali" Demi Kasih Sayang dan Dendam

Cerita:
Nunta memiliki tanggungjawab menjaga ketiga keponakannya ketika kakaknya Chai terbunuh. Detektif Sumet pun terpanggil untuk memecahkan kasus itu sekaligus melindungi Nunta yang terancam. Sayang semua terlambat karena Nunta dibunuh segerombolan pelaku industri film porno yang juga membunuh Chai yang dianggap menyimpan rahasia. Terjebak dalam hasrat duniawinya, roh Nunta tidak bisa bereinkarnasi sehingga kembali ke dunia untuk mengurus keponakannya sekaligus membalaskan dendamnya satu persatu.

Gambar:
Menampilkan suasana malam yang dominan dengan biru kelam. Nuansa Thai masih kental di berbagai aspek.

Act:
Patcharapa Chaichua sebagai Nunta
Thana Sutikamol sebagai Sumet

Sutradara:
Theeratorn Siriphunvaraporn

Komentar:
Ghost Mother boleh dibilang sederhana dalam bercerita. Menggabungkan isu peredaran obat terlarang, perdagangan gadis belia untuk komoditi seks, industri film porno, kejahatan tidak terungkap dsb. Semuanya terangkum dalam benang merah drama kehidupan yang kerapkali terjadi dimana-mana. Sayangnya banyak pertanyaan yang seharusnya terjawab tapi terabaikan begitu saja di endingnya. Jika anda mengharapkan horor Thai pada umumnya, film ini mungkin akan mengecewakan.

Durasi:
80 menit

Overall:
6.5 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Rabu, 20 Februari 2008

THE HOTTIE & THE NOTTIE : Cantik dan Buruk Rupa Cari Cinta

Tagline:
She's hot. She's not. He's nuts.

Storyline:
Nate pindah ke Los Angeles demi mencari Cristabel, gadis yang telah menawan hatinya sejak di bangku sekolah dasar. Bak gayung bersambut, Cristabel masih mengingatnya dan bersedia kencan dengan Nate jika mampu memenuhi satu syarat yaitu mencarikan kekasih bagi sahabat karibnya, June yang buruk rupa dan tidak menarik samasekali. Nate pun harus memutar otak secara cepat jika tidak mau keduluan Johann yang lebih segala-galanya di mata Cristabel. Benarkah cinta sejati itu datang dari hati bukan dari mata?

Nice-to-know:
Berdasarkan majalah Houston Chronicle edisi Februari 2008 sempat dikabarkan bahwa rata-rata penonton film ini hanya 28 orang per bioskop di minggu pertama pemutarannya

Cast:
Paris Hilton sebagai Cristabel Abbott
Joel Moore sebagai Nate Cooper
Christine Lakin sebagai June Phigg
Johann Urb sebagai Johann Wulrich

Director:
Tom Putnam dengan film pendeknya Tom Hits His Head (2003) pernah memenangkan beberapa penghargaan internasional.

Comment:
Film ini merupakan salah satu ambisi pribadi seorang Paris Hilton yang bertindak sebagai produser eksekutif. Sayangnya tidak dibekali oleh skrip yang menunjang kalau tidak mau dikatakan menguji kecerdasan manusia. Plot ceritanya terasa kosong dan kekanak-kanakan, seakan penonton diperlakukan sebagai anak sekolah dasar yang disodori percintaan yang hambar seperti ini.
Coba bayangkan pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana seorang gadis bak putri bisa berteman baik dengan gadis bak monster bertahun-tahun lamanya? Bagaimana seorang gadis bak putri mau merelakan kebahagiaannya tidak berkencan dengan pria manapun demi tidak menyakiti perasaan gadis bak monster sahabatnya? Bagaimana seorang gadis bak putri dapat tertarik begitu saja pada pria biasa-biasa saja teman kecilnya yang tiba-tiba datang kembali dakam hidupnya? Bagaimana seorang gadis bak monster tetap percaya diri berjalan beriringan dengan gadis bak putri sahabatnya sedangkan ia selalu menghindar dari pria-pria yang tidak mau menatapnya?
Lelah menyimak pertanyaan-pertanyaan tersebut? Apalagi jika anda harus mencaritahu jawabannya dengan menyaksikannya dan membuang-buang waktu sekitar satu setengah jam dalam hidup anda. Bisa bayangkan? Bahkan ajang Razzie Awards sampai membanjiri film ini dengan penghargaannya nyaris di setiap kategori. Kasian pada usaha sutradara Putnam yang setidaknya harus menjadikan ini tetap terlihat sebagai sebuah film, Oh well!
Paris terlihat bagus hanya ketika dalam keadaan diam, tidak bicara ataupun bertindak. Itulah kenyataannya. Lalu Moore juga benar-benar terlihat seperti pecundang yang tidak memiliki sisi positif apapun, tidak seperti peran aktor lain dalam film sejenis yang setidaknya mampu menarik simpati penonton. Belum lagi Larkin yang dibuat sedemikian rupa buruknya. Entah mengapa saya lebih merasa dia diperolok bulat-bulat dibandingkan dikasihani sebagaimana mestinya. Transformasi Larkin dari buruk menjadi cantik di penghujung film juga nyaris tanpa proses yang masuk akal.
Akhir kata The Hottie & The Nottie malah seperti mengajarkan gadis-gadis muda untuk melakukan operasi plastik di setiap bagian tubuhnya demi terlihat cantik di mata remaja pria. Semacam kampanye dokter bedah? Hello NO! Pikir dua ribu kali sebelum memutuskan untuk menganggap film ini akan berjalan menarik atas dasar apapun juga. Posternya sudah menjelaskan isi film lebih dari cukup.

Durasi:
85 menit

U.S. Box Office:
$27,696 till Feb 2008

Overall:

6 out of 10

Movie-meter: