Jumat, 14 Desember 1990

EDWARD SCISSORHANDS : Balada Kehidupan Makhluk Bertangan Gunting

Quotes:
Kim-You're here... They didn't hurt you, did they?
[Edward shakes his head]
Kim-Were you scared? I tried to make Jim go back, but, you can't make Jim do anything. Thank you for not telling them that we...
Edward-You're welcome.
Kim-It must have been awful when they told you whose house it was.
Edward-I knew it was Jim's house.
Kim-You... you did?
Edward-Yes.
Kim-Well, then why'd you do it?
Edward-Because you asked me to.

Cerita:
Pada suatu ketika di sebuah istana nun jauh di atas bukit hiduplah seorang inventor yang menciptakan kreasi bernama Edward. Walaupun Edward memiliki pesona, ia tidaklah sempurna. Kematian inventor penciptanya yang tiba-tiba meninggalkan Edward belum terselesaikan dengan pemotong metal tajam sebagai tangannya. Tinggal sendirian sampai akhirnya seorang sales Avon yang baik hati membawanya pulang untuk tinggal bersama keluarganya. Dan dimulailah petualangan fantastis Edward dalam surga berwarna pastel yang bernama Suburbia.

Gambar:
Konsep perumahan suburbia yang colorful rupanya benar ada di Florida tanpa mengubah set aslinya. Kontras dengan nuansa istana Edward yang dingin dan sepi.

Act:
Sebelum tampil disini, Johnny Depp terkenal lewat serial remaja 21 Jump Street. Sebagai Edward, Depp menunjukkan penjiwaan yang sangat baik sebagai makhluk aneh yang tidak sempurna di luar tapi lembut di dalam.
Mengawali karir dalam Lucas (1986), Winona Ryder kebagian peran Kim, remaja putri yang awalnya menolak kehadiran Edward sampai akhirnya bersimpati pada nasib dan ketulusan Edward.
Penampilan apik Dianne Wiest sebagai Peg, sales Avon yang baik hati.
Penampilan terakhir sebelum tutup usia, Vincent Price sebagai The Inventor.

Sutradara:
Terkenal dengan film-film off mainstream dengan dunia khayalan dan makhluk-makhluk ajaib, Tim Burton adalah salah satu legenda Hollywood. Beruntung karena pemilihan cast yang gemilang, Tim akhirnya bisa mewujudkan imajinasi masa kecilnya lewat Edward Scissorhands.

Komentar:
Menyaksikan Edward Scissorhands seakan menikmati sebuah simfoni yang lengkap di segala aspek. Ada rasa ngeri, marah, miris, sepi, senang, tersentuh dsb silih berganti dari awal sampai akhir mengikuti balada hidup Edward. Paling ingat saat saya menonton film ini tengah malam di televisi pada usia 8 tahun, terharu sekaligus takjub dengan imajinasi visualisasi yang begitu kaya. Menonton ulang hampir 20 tahun kemudian, menurut saya film ini tetap timeless masterpiece. Setuju dengan saya?

Durasi:
105 menit

U.S. Box Office:
$56,362,352

Overall:
8 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10